Selasa, 17 Mei 2011

Bahan ajar IAnN

1. Pendahuluan
Peta,atlas dan globe mempermudah kita untuk mencari dan menemukan berbagai objek dan fenomena mengenai geografi yang ada dimuka bumi, termasuk menemukan berbagai bentuk muka bumi. Jika dilihat dari ruang angkasa, bumi kita tampak berbentuk bulat dan datar.agar kita bias lebih mudah melihat bagai mana permukaan bumi maka dibuatalah peta,atlas dan globe. Peta dan atlas di pergunakan untuk melihat permukaan bumi dalam bidang datar, dan globe di pergunakan ntuk melihat bagai mana bentuk bumi itu sesungguhnnya
Dengan mempelajarai buku ajar pada bab ini kamu akan dapt Membedakan peta, atlas, dan globe.Mengidentifikasi jenis,bentuk dan pemanfaatan peta.Mengidentifikasi informasi geografis dari peta, atlas dan globe.Mengartikan berbagai skala.Memperbesar dan memperkecil peta dengan bantuan garis-garis koordinat
Agar pikiranmu terbimbing dalam memahami konsep mengenai peta, atlas dan globe, maka terlebih dahulu kamu haruslah mengetahui bentuk kemampuan apa yang nantinya akan kamu capai :
 Kamu akan dapat Membedakan peta, atlas, dan globe
 Kamu akan dapat Mengidentifikasi informasi geografi dari peta, atlas, dan globe
 Kamu akan dapat Mengartikan berbagai skala
 Kamu akan dapat Memperbesar dan memperkecil peta dengan bantuan garis-garis koordinat
 Kamu akan dapat Membuuat sketsa wilayah dan objek geografi
 Kamu akan dapat Menentukan skala peta
 Kam akan dapat Mendeskripsikan dan memperagakan pembuatan sketsa serta alat-alat yang digunakan
 Kamu akan dapat Menentukan simbol-simbol geografi pada peta



2. Penyajian
Tahukah kamu apa itu Peta,atlas dan Globe? Bagaimana membaca pete atlas dan globe? dan bagaimana menggunakan? dan membaca sklanya?Untuk memudahkanmu memahaminya, marilah kita bahas satu- persatu.

A. PETA
1. Pengertian Peta
Peta adalah gambaran permukaan bumi pada bidang datar dengan skala tertentu melalui suatu sistem proyeksi. Menurut kamus bahasa indonesia Peta merupakan gambaran tentang permukaan bumi yang diperkecil. Untuk memperkecil permukaan bumi yang sebenarnya tersebut maka sebuah peta harus memiliki skala agar perbandingannya dapat diketahui oleh pengguna peta.

2. Jenis Peta
a. Jenis Peta berdasarkan isinya
Berikut ini adalah penjelasan penggolongan peta berdasarkan isinya. Berdasarkan isinya peta dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu: peta umum dan peta khusus (tematik).
1) Peta Umum
Peta umum adalah peta yang menggambarkan permukaan bumi secara umum. Peta umum ini memuat semua penampakan yang terdapat di suatu daerah, baik kenampakan fisis (alam) maupun kenampakan sosial budaya. Kenampakan fisis misalnya sungai, gunung, laut, danau dan lainnya. Kenampakan sosial budaya misalnya jalan raya, jalan kereta api, pemukiman kota dan lainnya.
Peta umum ada 2 jenis yaitu: peta topografi dan peta chorografi.

a) Peta Topografi
Peta topografi yaitu peta yang menggambarkan bentuk relief (tinggi rendahnya) permukaan bumi. Dalam peta topografi digunakan garis kontur (countur line) yaitu garis yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai ketinggian sama.

Kelebihan peta topografi:
• Untuk mengetahui ketinggian suatu tempat.
• Untuk memperkirakan tingkat kecuraman atau kemiringan lereng.
Ciri utama peta topografi adalah menggunakan garis kontur
Beberapa ketentuan pada peta topografi:
1) Makin rapat jarak kontur yang satu dengan yang lainnya menunjukkan daerah tersebut semakin curam. Sebaliknya semakin jarang jarak antara kontur menunjukkan daerah tersebut semakin landai.
2) Garis kontur yang diberi tanda bergerigi menunjukkan depresi (lubang/cekungan) di puncak, misalnya puncak gunung yang berkawah.
3) Peta topografi menggunakan skala besar, antara 1 : 50.000 sampai 1 : 100.000.
b) Peta Chorografi
Peta chorografi adalah peta yang menggambarkan seluruh atau sebagian permukaan bumi dengan skala yang lebih kecil antara 1: 250.000 sampai 1: 1.000.000 atau lebih.
Peta chorografi menggambarkan daerah yang luas, misalnya propinsi, negara, benua bahkan dunia. Dalam peta chorografi digambarkan semua kenampakan yang ada pada suatu wilayah di antaranya pegunungan, gunung, sungai, danau, jalan raya, jalan kereta api, batas wilayah, kota, garis pantai, rawa dan lain-lain.
c) Peta Khusus atau Tematik
Peta khusus adalah peta yang menggambarkan kenampakan-kenampakan (fenomena geosfer) tertentu, baik kondisi fisik maupun sosial budaya. Contoh peta khusus/tertentu: peta curah hujan, peta kepadatan penduduk, peta penyebaran hasil pertanian, peta penyebaran hasil tambang, chart (peta jalur penerbangan atau pelayaran).



Contoh Peta Tematik

b. Jenis peta berdasarkan skalanya
Peta tidak sama besarnya (ukurannya). Ada peta yang berukuran besar dan ada peta yang berukuran kecil. Besar-kecilnya peta ditentukan oleh besar-kecilnya skala yang digunakan. Skala peta adalah perbandingan jarak antara dua titik di peta dengan jarak sebenarnya di permukaan bumi (lapangan).
Untuk lebih jelasnya marilah kita bahas penggolongan peta berdasarkan skalanya.
Berdasarkan skalanya peta dapat digolongkan menjadi empat jenis, yaitu:
1) Peta kadaster/teknik adalah peta yang mempunyai skala antara 1 : 100 sampai 1 : 5.000. Peta ini digunakan untuk menggambarkan peta tanah atau peta dalam sertifikat tanah, oleh karena itu banyak terdapat di Departemen Dalam Negeri, pada Dinas Agraria (Badan Pertanahan Nasional).
2) Peta skala besar adalah peta yang mempunyai skala 1 : 5.000 sampai 1 : 250.000. Peta skala besar digunakan untuk menggambarkan wilayah yang relatif sempit, misalnya peta kelurahan, peta kecamatan.
3) Peta skala sedang adalah peta yang mempunyai skala antara 1 : 250.000 sampai 1: 500.000. Peta skala sedang digunakan untuk menggambarkan daerah yang agak luas, misalnya peta propinsi Sumatera Barat, peta propinsi Bengkulu.
4) Peta skala kecil adalah peta yang mempunyai skala 1 : 500.000 sampai 1 : 1.000.000 atau lebih. Peta skala kecil digunakan untuk menggambarkan daerah yang relatif luas, misalnya peta negara, benua bahkan dunia.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa semakin besar angka pembandingnya berarti skala peta itu makin kecil.

c. Jenis peta berdasarkan tujuannya
Peta dibuat orang dengan berbagai tujuan. Berikut ini contoh-contoh peta untuk berbagai tujuan:
1) Peta Pendidikan (Educational Map).
Contohnya: peta lokasi sekolah SLTP/SMU.
2) Peta Ilmu Pengetahuan.
Contohnya: peta arah angin, peta penduduk.
3) Peta Informasi Umum (General Information Map).
Contohnya: peta pusat perbelanjaan.
4) Peta Turis (Tourism Map).
Contohnya: peta museum, peta rute bus.
5) Peta Navigasi.
Contohnya: peta penerbangan, peta pelayaran.
6) Peta Aplikasi (Technical Application Map).
Contohnya: peta penggunaan tanah, peta curah hujan.
7) Peta Perencanaan (Planning Map).
Contohnya: peta jalur hijau, peta perumahan, peta pertambangan.

3. Komponen-komponen/Kelengkapan Peta
a. Judul Peta
Judul peta merupakan komponen yang sangat penting. Biasanya, sebelum pembaca memperhatikan isi peta, pasti terlebih dahulu judul yang dibacanya. Judul peta hendaknya memuat/mencerminkan informasi yang sesuai dengan isi peta. Selain itu, judul peta jangan sampai menimbulkan penafsiran ganda pada peta. Judul peta biasanya diletakkan di bagian tengah atas peta. Tetapi judul peta dapat juga diletakkan di bagian lain dari peta, asalkan tidak mengganggu kenampakan dari keseluruhan peta.

b. Skala Peta
Skala merupakan ciri yang membedakan peta dengan gambar lain. Skala peta sangat erat kaitannya dengan data yang disajikan.
Bila ingin menyajikan data secara rinci, maka gunakanlah skala besar, (1 : 5.000 sampai 1 : 250.000). Sebaliknya bila ingin menunjukkan data secara umum, gunakanlah skala kecil (1 : 500.000 sampai 1 : 1.000.000 atau lebih). Skala pada peta adalah perbandingan jarak antara dua titik di peta dengan jarak sebenarnya di permukaan bumi.

c. Proyeksi Peta
Untuk menghindari terjadinya kesalahan yang lebih besar, dalam ukuran (luas, jarak) bentuk permukaan bumi pada peta, maka dalam pembuatan peta digunakan proyeksi peta. Proyeksi peta adalah teknik pemindahan bentuk permukaan bumi yang lengkung (bulat) ke bidang datar.
d. Legenda/Keterangan Peta
Legenda merupakan komponen penting pada peta. Karena peta tanpa legenda, keterangan petanya, sulit untuk dibaca. Jadi agar mudah dibaca dan ditafsirkan, peta harus dilengkapi dengan legenda/ keterangan. Legenda menerangkan arti dari simbol-simbol yang terdapat dalam peta.
Legenda biasanya diletakkan di pojok kiri bawah peta. Selain itu legenda peta dapat juga diletakkan pada bagian lain peta, sepanjang tidak mengganggu kenampakan peta secara keseluruhan.

e. Petunjuk Arah/Tanda Orientasi
Petunjuk arah juga penting artinya pada peta. Gunanya untuk menunjukkan arah Utara, Selatan, Timur dan Barat. Tanda orientasi perlu dicantumkan pada peta untuk menghindari kekeliruan. Petunjuk arah pada peta biasanya berbentuk tanda panah yang menunjuk ke arah Utara. Petunjuk ini diletakkan di bagian mana saja dari peta, asalkan tidak mengganggu kenampakan peta.

f. Simbol dan Warna
Agar pembuatan peta dapat dilakukan dengan baik, ada dua hal yang perlu mendapat perhatian, yaitu simbol dan warna.

1) Simbol Peta
Pada peta, kita akan melihat simbol-simbol, gunanya agar informasi yang disampaikan tidak membingungkan. Simbol-simbol dalam peta harus memenuhi syarat, sehingga dapat menginformasikan hal-hal yang digambarkan dengan tepat. Syarat-syarat tersebut adalah: sederhana, mudah dimengerti dan bersifat umum (seperti disepakati oleh para kartografer). Macam-macam simbol peta.

a) Macam-macam simbol peta berdasarkan bentuknya.
Kalau Anda perhatikan, pada sebuah peta banyak terdapat simbol-simbol.
Berikut ini kita akan pelajari mengenai simbol-simbol berdasarkan bentuknya.
Simbol titik, digunakan untuk menyajikan tempat atau data posisional, seperti simbol kota, titik trianggulasi (titik ketinggian) tempat dari permukaan laut.
 Simbol garis, digunakan untuk menyajikan data geografis seperti simbol sungai, batas wilayah, jalan, dsb.
 Simbol luasan (area), digunakan untuk menunjukkan kenampakan area seperti: padang pasir, rawa, hutan.
 Simbol aliran, digunakan untuk menyatakan alur atau gerak.
 Simbol batang, digunakan untuk menyatakan suatu harga/dibandingkan dengan harga/nilai lainnya.
 Simbol lingkaran, digunakan untuk menyatakan kuantitas (jumlah) dalam bentuk prosentase.
 Simbol bola, digunakan untuk menyatakan isi (volume), makin besar simbol bola menunjukkan isi (volume) makin besar dan sebaliknya makin kecil simbol bola berarti isi (volume) makin kecil.

b) Macam-macam simbol peta berdasarkan sifatnya.
Simbol-simbol yang Anda lihat pada peta, ada yang menyatakan jumlah dan ada yang hanya membedakan. Berdasarkan sifatnya, simbol peta dibedakan menjadi dua macam yaitu: simbol yang bersifat kualitatif dan bersifat kuantitatif.
Simbol berdasarkan sifatnya.
 Simbol yang bersifat kualitatif. Simbol ini digunakan untuk membedakan persebaran benda yang digambarkan.
 Simbol yang bersifat kuantitatif. Simbol ini digunakan untuk membedakan atau menyatakan jumlah.

c) Macam-macam simbol berdasarkan fungsinya.
Penggunaan simbol pada peta tergantung fungsinya, untuk menggambarkan bentuk-bentuk muka bumi di daratan, di perairan atau bentuk-bentuk budaya manusia.
Berdasarkan fungsinya simbol peta dapat dibedakan menjadi: simbol daratan, simbol perairan dan simbol budaya.
 Simbol daratan, digunakan untuk simbol-simbol di permukaan bumi
 Simbol perairan, digunakan untuk simbol-simbol bentuk perairan.
 Simbol budaya, digunakan untuk simbolsimbol, bentuk hasil budaya.

2. Warna
Penggunaan warna pada peta harus sesuai maksud/tujuan si pembuat peta dan kebiasaan umum.
Contoh:
• laut, danau digunakan warna biru.
• temperatur (suhu) digunakan warna merah atau coklat.
• curah hujan digunakan warna biru atau hijau.
• dataran rendah (pantai) ketinggian 0 sampai 200 meter dari permukaan laut digunakan warna hijau.
• daerah pegunungan tinggi/dataran tinggi (2000 sampai 3000 meter) digunakan warna coklat tua.
Warna berdasarkan sifatnya, ada dua macam yaitu warna bersifat kualitatif dan bersifat kuantitatif.

g. Sumber dan Tahun Pembuatan Peta
Sumber memberi kepastian kepada pembaca peta, bahwa peta tersebut bukan hasil rekaan dan dapat dipercaya. Selain sumber, perhatikan juga tahun pembuatannya. Pembaca peta dapat mengetahui bahwa peta itu masih cocok atau tidak untuk digunakan pada masa sekarang atau sudah kadaluarsa karena sudah terlalu lama.

4. Skala Peta
Peta merupakan gambaran tentang permukaan bumi yang diperkecil. Untuk memperkecil permukaan bumi yang sebenarnya tersebut maka sebuah peta harus memiliki skala agar perbandingannya dapat diketahui oleh pengguna peta. Jadi skala peta adalah perbandingan jarak antara dua titik sembarang di peta dengan jarak horizontal kedua titik itu di permukaan bumi (dengan satuan ukuran yang sama). Skala dapat dinyatakan dalam beberapa cara yaitu:
a. Skala angka
Skala yang dinyatakan dengan angka dan pecahan, contohnya:
- skala angka : 1 : 50.000
- skala pecahan : 1/50.000
Skala 1 : 50.000 berarti satu satuan jarak pada peta me¬wakili 50.000 jarak horizontal di lapangan. Jika tidak ada keterangan satuan pada skala tersebut berarti keduanya menggunakan satuan cm, sehingga jika dibaca menjadi 1 cm di peta mewakili 50.000 cm di lapangan.

b. Skala yang dinyatakan dengan kalimat
Skala ini menggunakan kalimat untuk meng¬gambarkan perbandingan jarak di peta dengan jarak sebenarnya di lapangan.

Contoh:
- 1 inchi to one mile, artinya 1 inchi di peta sama dengan 1 mil di lapangan
- I inchi to two miles, artinya 1 inchi di peta sama dengan 2 mil di lapangan

c. Skala grafis
Skala grafis dinyatakan dalam bentuk garis yang dibagi menjadi beberapa bagian dengan satuan tertentut.


Skala verbal yaitu skala yang dinyatakan dengan kalimat atau kata-kata.
Contoh : Skala dalam suatu dinyatakan dalam 1 inchi to 5miles, ini berarti 1 inci di peta menggambarkan jarak 5 mil di lapangan.

5. Legenda Peta
Legenda peta berisi keterangan objek yang ada pada peta. Setiap unsur atau objek yang ada pada muka peta harus disertai dengan keterangan pada legenda peta, baik berupa unsur titik, garis, maupun area. Jika sampai ada objek yang luput atau tidak ada keterangannya pada legenda peta maka akan membingungkan si pengguna peta.





6. Manfaat Peta
Secara umum manfaat peta dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Menunjukkan posisi atau lokasi suatu tempat di permukaan bumi.
b. Memperlihatkan ukuran (luas, jarak) dan arah suatu tempat di permukaan bumi.
c. Menggambarkan bentuk-bentuk di permukaan bumi, seperti benua, negara, gunung, sungai dan bentuk-bentuk lainnya.
d. Membantu peneliti sebelum melakukan survei untuk mengetahui kondisi daerah yang akan diteliti.
e. Menyajikan data tentang potensi suatu wilayah.
f. Alat analisis untuk mendapatkan suatu kesimpulan.
g. Alat untuk menjelaskan rencana-rencana yang diajukan.
h. Alat untuk mempelajari hubungan timbal-balik antara fenomena-fenomena (gejala-gejala) geografi di permukaan bumi.

B. ATLAS DAN GLOBE
1. Atlas
Secara sederhana atlas adalah kumpulan peta yang dibukukan. Peta yang dibukukan diatur sedemikian rupa sehingga mudah dicari. Peta yang dibukukan juga menggambarkan cakupan wilayah tertentu. Beberapa contoh berikut ini adalah atlas dengan cakupan wilayah yang berbeda.

a. Atlas nasional memuat data fisik, sosial, budaya suatu negara, misalnya atlas Indonesia.
b. Atlas regional merupakan atlas yang memuat data fisik, sosial, dan budaya suatu kawasan, misalnya atlas negara-negara ASEAN.
c. Atlas dunia memuat data fisik, sosial, budaya seluruh negara-negara yang ada di dunia.

Atlas juga dapat dikelompokkan berdasarkan tema-tema tertentu. Hal ini dimaksudkan agar informasi tentang tema-tema tertentu dapat disajikan dalam jumlah yang lebih banyak. Beberapa contoh atlas semacam ini adalah:

a. Atlas geografi merupakan atlas yang di dalamnya memuat kondisi geografis berbagai wilayah di permukaan bumi.
b. Atlas sejarah merupakan atlas yang di dalamnya memuat perubahan atau perkembangan kondisi sosial, budaya, dan fisik di permukaan bumi.

Atlas bisanya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pengguna yang latarbelakangnya berbeda-beda, artinya siapa saja dapat dengan mudah menggunakan peta. Karena itu, atlas memiliki sifat-sifat berikut ini.

a. menarik, artinya atlas menarik orang untuk membacanya.
b. informatif, artinya informasi yang ditampilkan jelas, mudah, dan aktual.
c. sistematis, artinya atlas disusun dengan urutan yang jelas. Urutan tersebut dapat dimulai dari suatu daerah yang lebih kecil/sempit, kemudian daerah yang lebih besar/luas. Misalnya dari suatu negara kemudian negara negara lainnya di dunia. Urutan dapat juga berdasarkan posisi dari arah tertentu, misalnya dari wilayah bagian barat sampai timur. Misalnya dari propinsi di wilayah paling barat sampai propinsi di wilayah paling timur.


Agar atlas mudah dibaca dan informatif maka atlas harus disusun dengan memperhatikan hal-hal berikut ini.
a. Judul yang mencerminkan isi atlas secara keseluruhan.
b. Daftar isi untuk memudahkan pengguna mencari daerah yang diperlukan.
c. Peta yang ada dalam atlas harus memuat unsur-unsur kelengkapan peta.
d. Peta yang ada pada atlas harus menggunakan warna yang baku dan jelas sehingga setiap orang dapat dengan cepat mengenali objek pada peta.
e. Memiliki daftar indeks yaitu daftar nama geografi yang ada pada atlas seperti nama sungai, kota, gunung dan lain-lain.

2. Globe
Globe adalah model atau tiruan bola bumi yang paling mendekati bentuk yang sesungguhnya, diperkecil, dan menggunakan skala tertentu. Jika kalian perhatikan sebuah globe maka akan nampak bahwa globe tersebut dipasang miring atau tidak tegak lurus dengan bidang permukaan tempat globe disimpan. Hal ini disesuikan dengan poros bumi yang juga miring sebesar 66,50 dari bidang edarnya atau disebut bidang ekliptika.

Walaupun bentuknya mirip dengan bumi, namun globe memiliki kelemahan, yaitu:
a. skala globe terlalu kecil sehingga informasinya tidak lengkap atau masih bersifat umum. Banyak informasi yang tidak terpetakan pada globe.
b. globe tidak mudah di bawa ke mana-mana seperti halnya peta yang bisa dilipat.

Walaupun memiliki kelemahan, namun globe juga memiliki kegunaan atau kelebihan, yaitu di antaranya adalah sebagai berikut.
a. Bentuk globe menyerupai bentuk bumi yang sebenarnya.
b. Letak astronomis dan geografis pada globe mudah dipelajari karena mengikuti bentuk bumi. Pada peta, garis lintang dan garis bujur merupakan hasil proyeksi yang mengandung unsur distorsi atau kesalahan.
c. Gambar daratan dan lautan pada globe dapat terlihat persebarannya sesuai dengan kenyataan.
d. Pembagian iklim matahari dapat lebih mudah dipelajari dengan menggunakan globe.
e. Globe dapat menirukan gerakan rotasi bumi dan posisi bumi terhadap ekliptika.

Walaupun informasi tentang permukaan bumi yang dapat diperoleh dari globe sangat terbatas, namun terdapat informasi penting yang dapat diperoleh yaitu di antaranya adalah:
a. mengetahui letak astronomis suatu wilayah di permukaan bumi.
b. mengetahui perbedaan iklim berdasarkan garis lintang (klasifikasi iklim matahari)
c. mengerahui perbedaan daerah waktu di dunia.
d. mengetahui persebaran bentang alam seperti daratan, lautan, danau, sungai dan lain-lain.
e. mengetahui sebaran bentang budaya seperti kota dan negara.

3. Memperbesar dan Memperkecil Peta
a. Memperbesar Peta
Untuk memperbesar peta yang bisa dilakukan yaitu,
1) Memperbesar grid (sistem kotak-kotak)
Langkah-langkah yang harus Anda lakukan adalah:
a) Buat grid pada peta yang akan diperbesar.
b) Buat grid yang lebih besar pada kertas yang akan digunakan untuk menggambar peta baru, pembesarannya sesuai dengan rencana pembesaran.
c) Memindahkan garis peta sesuai dengan peta dasar ke peta baru.
d) Mengubah skala, sesuai dengan rencana pembesaran.

2) Fotocopy
Cara lain memperbesar peta dengan cara memfotocopy peta tersebut. Bila kita ingin memperbesar peta gunakanlah mesin fotocopy yang dapat memperbesar peta. Dengan fotocopy, untuk peta yang menggunakan skala garis tidak masalah dan tidak perlu skala peta. Tetapi bila Anda memfotocopy peta yang menggunakan skala angka, kita harus mengubah skala peta itu menjadi skala garis sebelum difotocopy.

3) Menggunakan alat pantograf
Selain dengan memperbesar grid dan memfotocopy untuk memperbesar peta kita dapat menggunakan alat pantograf. Pantograf adalah alat untuk memperbesar dan memperkecil peta.
Rumus:
m =

Contoh:
Suatu peta akan diperbesar/diperkecil 5 kali, maka:
M = 1 skala faktor = 1
M = 5
Pantograf diatur sedemikian sehingga masing-masing lengan pantograph mempunyai skala faktor yang sama yaitu 100

C. Sketsa Wilayah
1. Pengertian Sketsa Wilayah
Sketsa wilayah berarti gambaran kasar tentang suatu wilayah berdasarkan hasil pengamatan lapangan dari si pembuat sketsa. Sketsa berbeda dengan peta karena peta merupakan hasil pengukuran di lapangan, sehingga jarak di lapangan memiliki perbandingan tertentu dengan jarak di peta.Sketsa tersebut nantinya akan dibuat petanya dengan menggunakan ukuran yang sebenarnya.
a. Manfaat sketsa
Sketsa adalah bagan, denah atau gambar yang hanya dibuat garis besar-besarnya saja atau sketsa hanya menggambarkan posisi, tempat atau daerah secara garis besar.
Beberapa keunggulan sketsa dibandingkan dengan peta fotografi lain,yaitu:Bentuk-bentuk yang penting dan belum diperoleh sebelumnya dapat ditemukan kembali oleh pengamat di lapangan yang kondisinya tertutup.
b. Langkah-langkah membuat sketsa:
1) Menentukan lebar sketsa
2) Menentukan titik tengah dan garis horizontal
3) Menentukan skala sketsa
4) Membuat titik-titik kunci dengan cara mengukur titik-titik horizontal dari titik tengah dan mengukur titik-titik vertikal dari garis datar.
5) Menggambar detail sketsa dari yang sifatnya umum menuju yang khusus.
6) Membuat perbandingan ukuran tegak hendaknya dilakukan secara benar supaya tampak alami atau wajar
7) Mendesain kedalaman objek sesuai dengan keadaan
8) Memberi latering atau tulisan
9) Memberi pewarnaan pada gambar jika perlu..

c. Membedakan pembuatan sketsa pada buku dan papan tulis
• Sketsa pada papan tulis
Langkah-langkahnya adalah:
- Menentukan besarnya ske
- Menentukan titik tengah pada papan tulis
- Menggunakan kapur bewarna
• Sketsa pada buku
Langkah-langkahnya adalah:
1.Ukuran kertas sesuai dengan kebutuhan
2.Garis paralel dan meridian dapat dibuat pada garis tepinya saja.
3.Warna sketsa pada buku tidak harus digunakan
4.Garis kontur dapat digunakan untuk menggambarkan sketsa fenomena bentang alam seperti pegunungan.


Peta merupakan gambaran dari permukaan bumi. Objek-objek yang ada di permukaan bumi akan nampak pada peta dengan menggunakan bantuan simbol peta. Jadi, objek di permukaan bumi seperti sungai, danau, jalan, kebun, hutan dan lain-lain diwakili oleh simbol. Karena itulah untuk mendeskripsikan kondisi geografis pada peta, kalian harus mengetahui berbagai simbol yang ada pada peta, baik berupa simbol garis, titik, area, dan warna.

2. Mendeskripsikan Kondisi Geografis Suatu Wilayah
Dari sebuah peta dan dengan mengetahui simbol peta, kalian dapat memperoleh banyak informasi jika bisa membacanya dengan baik. Kalian juga bisa mendeskripsikan banyak hal dari objek yang nampak pada peta. Tentu saja pengetahuan kalian tentang objek pada peta dan cara membaca peta sangat menentukan seberapa banyak informasi yang dapat diperoleh dan dideskripsikan.
Sebagai gambaran, perhatikanlah peta berikut ini. Wilayah yang ada pada peta terletak di wilayah tropis yang terlihat dari letak lintang dan bujurnya. Artinya, wilayah tersebut memiliki ciri iklim tropis yang bersuhu tinggi karena matahari menyinari wilayah tersebut setiap hari sekitar 12 jam. Tumbuhan yang tumbuh bisa kita bayangkan sebagian besar merupakan tumbuhan khas daerah tropis.
Wilayah yang nampak pada peta juga sebagian besar merupakan dataran rendah yang ditunjukkan oleh dominasi warna hijau. Jika dilihat pada legenda peta nampak bahwa warna hijau memiliki ketinggian antara 0 -100 m dpal. Dataran tinggi dan pegunungan terutama terletak di bagian timur dan tenggara. Semakin ke arah laut, semakin rendah dan datar. Nampak pula adanya rawa di daerah pantai yang cukup luas. Kota-kota atau pusat kegiatan penduduk sebagian besar berada di dataran rendah.
Sebagai bahan latihan, carilah peta kabupaten atau kota tempat kalian tinggal. Deskripsikanlah kondisi geografisnya, baik kondisi fisik maupun penduduknya.
Kondisi penduduk tidak lepas dari kondisi geografis suatu wilayah. Mungkin kalian akan melihat adanya perbedaan matapencaharian penduduk di daerah pantai dengan daerah pegunungan. Penduduk di daerah pantai banyak yang bekerja sebagai nelayan, sedangkan penduduk di daerah dataran tinggi atau pegunungan umumnya bekerja sebagai petani. Perhatikan peta berikut ini.
Berdasarkan peta tersebut, penduduk dunia lebih banyak atau terkonsentrasi di daerah pantai dan dataran rendah dibandingkan dengan di daerah pegunungan. Tahukah kalian mengapa hal itu ter¬jadi? Tentu saja karena di daerah dataran rendah, penduduk lebih mudah melakukan mobilitas atau pergerakan dari satu tempat dengan tempat lainnya. Bayangkanlah jika kalian tinggal di daerah perbukitan atau pegunungan, untuk mencapai lokasi yang kita tuju diperlukan tenaga atau energi yang lebih banyak dibandingkan dengan di daerah yang datar, bukan? Apakah ada alasan lainnya? Diskusikanlah dengan teman dan guru kalian masing-masing.


3. SKALA PETA DAN PENGGUNAANNYA
a. Skala Angka
Seperti telah diungkapkan di muka bahwa peta merupakan gambaran obyek atau kenampakan muka bumi yang diperkecil dari kenyataan sebenarnya dengan menggunakan skala. Apabila Pulau Kalimantan digambar sesuai dengan kenyataan aslinya maka dibutuhkan kertas seluas Pulau Kalimantan. Bila seluruh kenampakan muka bumi digambar sama besar dengan kenyataan sebenarnya maka akan dibutuhkan kertas yang luasnya sama dengan luas muka bumi. Berapa ton kertas yang digunakan? Oleh karena itu harus dicari cara yang mudah dan murah, agar menggambar peta muka bumi tidak boros dan menghabiskan kertas. Bagaimana caranya? Perhatikan cara berikut ini.
Soal Latihan
Di Kantor Kelurahan terdapat Peta Kelurahan dengan skala 1 : 100.000. Jarak kantor kelurahan dan Puskesmas 2 cm. Berapa kilometer (km) jarak sesungguhnya kedua kantor tersebut?
Cara Penyelesaian:
– Mula-mula ubah dulu angka skala menjadi perbandingan matematik.
Skala 1 : 100.000 1 cm : 100.000 cm
• Berpikir kritis
Pulau Jawa panjangnya 1.000 km. Akan digambar pada kertas yang lebarnya hanya 10 cm. Bagaimana cara menyelesaikannya? Perlu bantuan matematika!
Penggunaan matematik!
1 km = 1000 m
1 m = 100 cm
1 km = 100.000 cm
• Penggunaan Matematika (Solusi)
Pulau Jawa panjangnya 1.000 km harus tergambar pada kertas yang lebarnya 10 cm. Gunakan perbandingan
( 1. 000 km ) ( 10 cm )
• kenyataan sebenarnya : lebar kertas
1.000 x 100.000 cm : 10 cm
1.000 x 10.000 cm : 1 cm
10.000.000 cm : 1 cm
berarti 10.000.000 cm : 1 cm
(kenyataan sebenarnya) (pada kertas)
dikatakan skala 1 : 10.000.000
• berarti jarak di peta 1 cm = 100.000 cm pada jarak sebenarnya sehingga jarak di peta 1 cm = 1 km pada jarak sebenarnya jadi jarak di peta 2 cm = 2 x 1 km pada jarak sebenarnya
Jadi jarak kantor kelurahan dan Puskesmas adalah 2 km.
Skala peta seperti ini disebut skala angka

b. Skala Grafik
Pada umumnya peta-peta lama menggunakan skala angka. Penggunaan skala angka perlu hati-hati karena munculnya mesin foto copy. Peta yang diperbesar atau diperkecil dengan foto copy, angka skalanya tidak berubah. sehingga skala angka pada peta yang diperbesar atau diperkecil mesin foto copy menjadi salah
Jenis skala lain yang digunakan pada peta adalah skala grafik atau skala garis. Skala grafik tidak berujud angka tetapi berupa sebuah garis, seperti tampak pada gambar berikut.
Penggunaan skala grafik seperti contoh berikut:
Sebuah peta tertera skala garfik 1 cm = 1 km.
Berarti jarak 1 cm di peta itu sama dengan 1 km pada jarak sebenarnya.
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 km
berarti :
1 cm = 1 km
berarti:
1 inci = 1 km
0 2 4 6 8 10 km berarti:
1 cm = 2 km

c. Menentukan simbol-simbol geografi pada peta
1. Syarat- syarat simbol
Simbol-siimbol dalam peta harus memenuhi syarat, sehingga dapat menginformasikan hal-hal yang digambarkan dengan tepat. Syarat-syarat tersebut adalah :
• Sederhana
• Mudah dimengerti
• Bersifat umum

2. Macam-Macam simbol peta
a) Berdasarkan Bentuknya
• Simbol Titik
Di gunakan untuk menyajikan suatu tempat atau data proposional yang diwakili dengan simbol yang identik dengan bentuk titik ( Bulat, kotak atau segi empat atau segi tiga), seperti simbol kota, pertambangan, pelabuhan udara, mesjid dan letak gunung.

• Simbol Garis
Di gunakan untuk menyajikan data geografis, minsalnya dalam bentuk garis tebal, tipis, putus-putus atau garis sejajar. Bisa digunakan untuk membedakan unsur lingkungan seperti Sungai, Batas wilayah, dan Jalan.


• Simbol Lua
Di gunakan untuk menunjukan data geografis yang memiliki ukuran yang berbeda-beda tetapi identik dengan luas. Minsalnya luas pertanian, rawa, hutan, intensitas curah hujan dan area permukiman penduduk.

b) Berdasarkan Sifatnya
Simbol yang bersifat kualitatif di gunakan untuk mewakili identitas atau objek yang tidak mencerminkan jumlah, angka-angka, atau volume tertentu, minsalnya simbol batas Provinsi, letak ibu kota dan letak rawa-rawa.



• Simbol kuantitatif, Memuat unsur nilai ( kuantitas) angka atau jumlah suatu unsur yang di wakili atau di tampilkan seperti, simbol jumlah penduduk ( Juta), luas lahan ( Ha), dan hasil pertanian ( Ton).
contoh simbol kepadatan penduduk pada suatu daerah( semakin banyak rapat titik-titik pada daerah tersebut maka makin padat penduduknya).


c) Berdasarkan Fungsinya
• Simbol daratan, Digunakan untuk simbol-simbol permukaan bumi di daratan. Contohnya simbol gunung, pegunungan dan gunung api.


• Simbol perairan, digunakan untuk simbol-simbol perairan. Contohnya simbol pantai, simbol sungai dan simbol danau.


• simbol budaya, Digunakan untuk simbol-simbol bentuk hasil budaya. Contohnya simbol candi dan keraton

.





Tentunya kamu sudah memiliki banyak pengetahuan Peta, Atlas dan Globe Agar kamu lebih paham dan untuk mengulangi kembali ingatanmu mengenai materi- materi yang telah di bahas diatas maka cobalah kerjakan latihan berikut

1. Penyajian skala peta dengan suatu bilangan bulat atau pecahan sederhana disebut .....
2. Peta yang skalanya lebih dari 1: 1.000.000 disebut peta.....
3. Sebutkan berdarkan bentuknya symbol ada berapa macam….
4. Laut pada peta digambarkan dengan warna....
5. peta persebaran penduduk Indonesia termasuk jenis peta......









Peta adalah gambaran permukaan bumi pada bidang datar dengan skala tertentu melalui suatu sistem proyeksi, Peta umum adalah peta yang menggambarkan permukaan bumi secara umum, Peta topografi yaitu peta yang menggambarkan bentuk relief (tinggi rendahnya) permukaan bumi, Peta chorografi adalah peta yang menggambarkan seluruh atau sebagian permukaan bumi dengan skala yang lebih kecil antara 1: 250.000 sampai 1: 1.000.000 atau lebih. Peta khusus adalah peta yang menggambarkan kenampakan-kenampakan (fenomena geosfer) tertentu, baik kondisi fisik maupun sosial budaya.
Judul peta merupakan komponen yang sangat penting. Biasanya, sebelum pembaca memperhatikan isi peta, pasti terlebih dahulu judul yang dibacanya. Skala merupakan ciri yang membedakan peta dengan gambar lain. Skala peta sangat erat kaitannya dengan data yang disajikan. Untuk menghindari terjadinya kesalahan yang lebih besar, dalam ukuran (luas, jarak) bentuk permukaan bumi pada peta, Untuk menghindari terjadinya kesalahan yang lebih besar, dalam ukuran (luas, jarak) bentuk permukaan bumi pada peta, Untuk menghindari terjadinya kesalahan yang lebih besar, dalam ukuran (luas, jarak) bentuk permukaan bumi pada peta, Untuk menghindari terjadinya kesalahan yang lebih besar, dalam ukuran (luas, jarak) bentuk permukaan bumi pada peta,
Untuk menghindari terjadinya kesalahan yang lebih besar, dalam ukuran (luas, jarak) bentuk permukaan bumi pada peta, Untuk menghindari terjadinya kesalahan yang lebih besar, dalam ukuran (luas, jarak) bentuk permukaan bumi pada peta, atlas adalah kumpulan peta yang dibukukan. Peta yang dibukukan diatur sedemikian rupa sehingga mudah dicari. Globe adalah model atau tiruan bola bumi yang paling mendekati bentuk yang sesungguhnya, diperkecil, dan menggunakan skala tertentu.




3. Penutup\
a. Soal Pilihan Ganda
Silangilah jawaban yang menurut kamu benar, dan paling tepat !
Selamat mengerjakan!
1. Salah satu keunggulan peta dibanding¬kan dengan globe adalah...
a. Bisa dilipat, sehingga mudah dibawa ke mana-mana
b. Pembagian iklim matahari dapat dengan mudah dilihat pada peta.
c. Letak astronomis dapat dengan mudah dilihat pada peta.
d. Gambar daratan dan lautan pada peta dapat dilihat persebarannya.
2. Agar pengguna atlas dapat dengan mudah mencari wilayah yang di perlukannya, maka atlas dilengkapi dengan...
a. judul yang mencerminkan isi atlas secara keseluruhan.
b. daftar isi
c. daftar indeks
d. halaman
3. Perbandingan antara jarak di lapangan dengan jarak pada peta disebut ...
a. rasio
b. proyeksi peta
c. skala
d. koordinat peta
4. Jika pembaca peta ingin melihat objek pada suatu peta secara lebih jelas dan lebih rinci, maka ...
a. skalanya harus besar
b. skalanya harus lebih kecil
c. peta diperbesar dengan cara foto¬copy
d. sistem proyeksinya diubah
5. Dintara contoh skala berikut ini, skala yang paling kecil adalah ...
a. 1 : 500.000
b. 1 : 600.000
c. 1 : 700.000
d. 1 : 800.000
e. 1 : 900.000
6. Walaupun memiliki beberapa kelema¬han, globe juga memiliki keunggulan yaitu...
a. mudah dibawa
b. lebih menarik
c. menyerupai bentuk bumi
d. bisa diputar

7. Globe memiliki sumbu yang miring terhadap bidang edarnya sebesar...
a. 23,5 derajat
b. 45 derajat
c. 65,5 derajat
d. 75 derajat
8. Gambaran unsur-unsur atau kenam¬pakkan-kenampakkan dari permu¬kaan bumi yang digambarkan pada suatu bidang datar dan diperkecil/dis¬kalakan disebut...
a. Atlas
b. Peta
c. Globe
d. Sketsa
9. Atlas yang memuat data fisik, sosial, dan budaya suatu kawasan disebut...
a. atlas lokal
b. atlas nasional
c. atlas regional
d. atlas benua
10. Atlas yang di dalamnya memuat pe¬rubahan atau perkembangan kondisi sosial, budaya dan fisik di permukaan bumi disebut...
a. atlas geografi
b. atlas sosial-budaya
c. atlas sejarah
d. atlas regional


b. Umpan Balik
Norma Penilaian :
a. Pilhan Ganda: bila jawaban benar skor 1 dan salah skor 0
b. Uraian: bila tidak dijawab skor 0,dijawab salah skor 0,5 dan bila dijawab benar skor 2
c. Tindak Lanjut
Standar kelulusan : siswa dinyatakan lulus jika memperoleh nilai ≤ 60 % dari skor total serta dibolehkan untuk mempelajari bab berikutnya dan sebaliknya jika kurang dari standar yang di tetapkan, maka sebaiknya dilakukan remedial sebelum masuk pada bab berikutnya.
d. Kunci Jawaban
Esay
1. Skala Angka
2. Peta Besar
3. – Simbol Titik, Simbol Garis, Simbol Luasan
4. Warna Biru
5. Peta Khusus
Pilihan Ganda
1. A
2. C
3. C
4. A
5. A
6. C
7. B
8. A
9. C
10. A

---GOOD LUCK---











































1. Pendahuluan
Kehidupan manusia senantiasa berkembang dari waktu ke waktu. Alangkah baiknya jika kita mengetahui kehidupan masa lalu yang berguna untuk merencanakan kehidupan masa yang akan datang. Kehidupan manusia yang modern sekarang ini tidak terlepas dari kehidupan manusia sebelumnya.kehidupan manusia itu berkembang secara bertahap, dari kehidupan dimana masa hindu budha dan Negara kita masih diajah sampai Negara kita merdeka saat sekarang ini.
Untuk itu pada bab ini kita akan membahas tentang bagaimana perkembanagan masyarakat Indonesia sejak masa hindu budha samapai samapai masa kolonial belanda .
Sebelum kita membahas tentang bagaimana perkembangan masyrakat indonesia sejak masa hindu budha maka terlebih dahulu kamu haruslah mengetahui bentuk kemampuan apa yang nantinya akan kamu capai.
 Kamu akan dapat Menguraikan proses masuknya bangsa-bangsa Eropa ke Indonesia
 Kamu akan dapat Mengidentifikasi cara-cara yang digunakan bangsa Eropa untuk mencapai tujuannya
 Kamu akan dapat Mengidentifikasi reaksi bangsa Indonesia terhadap bangsa Eropa
 Kamu akan dapat Mendeskripsikan perkembangan kehidupan masyarakat, kebudayaan dan pemerintahan pada masa kolonial Eropa
 Kamu akan dapat Melacak proses masuk dan berkembangnya Agama Islam dari tanah Arab berkembang ke persia dan india (gujarat ) di sebarkan ke Indonesia
 Kamu akan dapat Mendeskripsikan saluran – saluran Islamisasi di Indonesia
 Kamu akan dapat Menjelaskan cara yang digunakan Wali Songo atau ulama lain dalam menyebarkan Islam
 Kamu akan dapat Membaca dan membuat peta jalur serta daerah penyebaran Islam di Indonesia (India, Selat Malaka dan Lut Jawa)
 Kamu akan dapat Menyusun kronologi perkembangan Kerajaan Islam di berbagai wilayah Indonesia (Kerajaan Perlak, Samudra Pasai, Malaka, Aceh, Demak, Cirebon, Banten, Pajang, Mataram, Makasar, Maluku )
 Kamu akan dapat Mengidentifikasi dan memberi contoh peninggalan-peninggalan sejarah kerajaan-kerajaan yang bercorak Islam di berbagai daerah (Arsitektur, Kaligrafi, Seni Sastra, )
2. Penyajian
A. Masa Kolonial Eropa
1. Portugis
Portugis adalah bangsa Eropa pertama yang menduduki Kepulauan Indonesia. Portugis mendarat di Kepulauan Maluku sejak tahun 1512, ketika rombongan yang dipimpin oleh Francisco Serrao tiba di Hitu. Mereka melakukan perdagangan damai dengan masyarakat setempat. Portugis juga membuka hubungan dagang dengan Pasai, Barus, Pedir, Aceh, Siak dan Minangkabau. Di Jawa, Portugis berhasil membangun hubungan yang baik dengan kerajaan Sunda dan Panarukan di samping hubungan dagang dengan beberapa pusat perdagangan di pantai utara Jawa.
2. Spanyol
Keadaan menjadi berubah ketika pada tahun 1524, Spanyol tiba di Maluku melalui Tidore. Portugis mulai terlibat konflik akibat kehadiran bangsa Eropa lainnya, Belanda dan Inggris. Belanda mulai mendarat di Kepulauan Indonesia melalui Banten pada tahun 1596 dan tiba di Kepulauan Maluku pada bulan Maret 1599. Adapun Inggris tiba di Banten pada bulan Juni 1602.
Kehadiran berbagai bangsa di Kepulauan Indonesia pada awalnya merupakan bagian dari kegiatan perdagangan. Hubungan yang terjadi adalah hubungan setara, antara pedagang dan pembeli. Namun, keadaan perlahan-lahan mulai berubah. Tingginya persaingan pedagangan antarnegara menyebabkan mereka berusaha menguasai sumber-sumber rempah-rempah. VOC pada tahun 1610 membentuk jabatan Gubernur Jenderal yang berkedudukan di Maluku. Kedudukan Gubernur Jenderal di Maluku dan pos utama lainnya di Banten kemudian dipindahkan ke Batavia pada tahun 1619. VOC di Batavia dipimpin oleh Jan Pieterszoon Coen yang bersemboyan "tidak ada perdagangan tanpa perang dan juga tidak ada perang tanpa perdagangan". Untuk mempertahankan monopoli di Kepulauan Maluku, VOC melakukan intervensi militer ke berbagai daerah yang menimbulkan banyak korban, baik penduduk setempat maupun para pedagang lain.
Sementara itu, Inggris juga melakukan hal yang sama di bagian lain Kepulauan Indonesia. Mereka mendirikan pos-pos perdagangan di kepulauan Maluku, membangun kekuatan lain di Kalimantan, Sulawesi, Sumatera, dan Jawa, seperti Sukadana, Makassar, Aceh, Jayakarta, dan Jepara antara tahun 1611 dan 1617. Akibatnya, kompetisi dan konflik menjadi makin jelas yang selalu menempatkan kerajaan dan masyarakat setempat sebagai korban.
Di antara para pedang, VOC paling lancar melakukan perluasan kekuasaannya. Mereka memanfaatkan kompetisi dan konflik antarkerajaan-kerajaan lokal serta konflik internal di dalam kerajaan-kerajaan lokal. Misalnya, Kerajaan Mataram di bawah kekuasaan Sultan Agung ingin memperluas daerah kekuasaannya di Pulau Jawa dengan cara menyerang daerah-daerah sekitarnya.
Kerajaan atau masyarakat yang menjadi korban tindakan Sultan Agung ini meminta bantuan VOC dengan berbagai imbalan yang tentu saja menguntungkan VOC. Ketika terjadi konflik di dalam Kerajaan Mataram yang menyebabkan Mataram terbagi menjadi Kasunanan Surakarta, Kesultanan Yogyakarta, dan Kadipaten Mangkunegaran, VOC pun terlibat.
Contoh lain ialah konflik antara Sultan Ageng dengan putra mahkotanya. VOC campur tangan. Akibatnya, bukan hanya Banten di bawah kekuasaan VOC, tetapi juga Jayakarta. VOC pada tahun 1700 telah menguasai sebagian besar pusat penghasil dan perdagangan rempah-rempah. Sebagai perusahaan besar, VOC tidak terlepas dari berbagai usaha memperkaya diri para anggotanya. Karena korupsi, nepotisme, pemborosan, dan kekacauan manajemen menggerogoti VOC, pada tanggal 1 Januari 1800, VOC dibubarkan. Belanda kemudian membentuk suatu pemerintahan seberang lautan yang dinamakan Hindia Belanda. Pemerintah Belanda menganggap Indonesia merupakan koloninya (daerah jajahannya).
Pada tahun 1803, terjadi perubahan di Eropa akibat perang. Prancis menduduki Belanda. Akibatnya, terjadi perubahan di Hindia Belanda. Louis Napoleon yang menjadi raja Belanda, pada tahun 1806 mengirim Herman Willem Daendels menjadi Gubernur Jenderal, yang tiba di Jawa pada bulan Januari 1808. Selama kurang lebih tiga tahun berkuasa, Daendels hanya memfokuskan kegiatannya di Pulau Jawa. Dialah yang membangun jalan sepanjang 1.000 km mulai dari Anyer sampai Panarukan di Jawa Timur.
Perang terus berlangsung di Eropa. Pada bulan Agustus 1811, kekuasaan di Hindia Belanda diambil alih oleh Inggris yang dipimpin oleh Thomas Stanford Raffles. Setelah perang di Eropa berakhir, pada tahun 1816, Hindia Belanda kembali memerintah di Indonesia. Pemerintah Hindia Belanda selama kurang lebih 125 tahun berikutnya menguasai Kepulauan Indonesia sampai masuk Jepang pada masa Perang Dunia II
3. Perkembangan Ekonomi Rakyat
Kondisi ekonomi di Kepulauan Indonesia sangat dipengaruhi oleh kedatangan bangsa Barat, terutama Belanda baik pada masa VOC maupun Hindia Belanda.
Kehadiran bangsa Barat pada awalnya sangat berarti bagi wilayah yang didatanginya. Misalnya, di Makassar, Banjarmasin, Aceh, Riau, Banten dan pantai utara Jawa, kehadiran bangsa Barat bahkan membawa wilayah itu ke masa modern. Di daerah-daerah itu masyarakat setempat maju di bidang ekonomi, terlibat dalam jaringan perdagangan yang melibatkan berbagai bangsa, mengenal berbagai bentuk mata uang, dan telah mampu menerapkan berbagai peraturan ekonomi modern. Namun, di lain pihak, pada saat yang sama, di pusat penghasil cengkeh, pala dan fuli di Maluku, kondisi ekonomi mengalami perubahan besar yang mengarah pada kemunduran. Melalui berbagai perjanjian dan tekanan militer, VOC berusaha menghentikan peran Tidore, Ternate di utara sebagai penghasil cengkeh, pala dan fuli dan memindahkan pusat penghasil cengkeh dari Maluku Utara ke kepulauan Ambon pada tahun 1620-an.
VOC memberlakukan berbagai peraturan, misalnya Preanger Stelsel yang dimulai pada tahun 1723 mewajibkan penduduk menanam kopi dan menyerahkan hasilnya kepada kompeni. Pada tahun 1830, Pemerintah Hindia Belanda memperkenalkan Cultuurstelsel atau Sistem Tanam Paksa. Sistem ini diperkenalkan untuk menutup defisit anggaran baik pemerintah Belanda akibat perang kemerdekaan Belgia dan Perang Diponegoro. Sistem ini mewajibkan setiap desa menyerahkan 1/5 dari luas tanahnya kepada pemerintah untuk ditanami komoditi tertentu seperti gula, nila, kopi, dan tembakau. Sebagai ganti, penduduk akan menerima tanah ditempat lain untuk ditanami.
Selain itu penduduk juga diwajibkan untuk bekerja dalam jumlah hari tertentu dalam setahun dengan upah yang telah ditetapkan. Hasil dari penanaman itu akan dihitung dengan pajak per desa yang harus dibayarkan. Jika jumlah hasil lebih besar, pemerintah akan membayar kelebihan cultuurprocenten. Jika sebaliknya yang terjadi, desa harus membayar kekurangannya.
Dalam kenyataannya, dampak ekonomis yang dialami penduduk berbeda dari satu tempat dengan tempat yang lain dan dari satu komoditi dengan komoditi yang lain. Di daerah yang ditanami nila, penduduknya lebih menderita, misalnya di Cirebon.
Sebaliknya, penduduk di Pasuruan mendapat keuntungan dari pelaksanaan Cultuurstelsel. Produksi pangan dan ekonomi di wilayah ini berkembang pesat seiring dengan pelaksanaan kebijakan itu. Keuntungan dan kesengsaraan yang ditimbulkan oleh Cultuurstelsel telah menimbulkan dukungan dan perlawanan. Cultuurstelsel dihapuskan dan diberlakukan undang-undang agraria pada tahun 1870.
Perluasan ekonomi ke luar Jawa makin luas pada awal abad ke-20, misalnya pembukaan perkebunan tembakau, karet, dan kelapa sawit di Sumatra Timur. Pembukaan lahan-lahan perkebunan tersebut tidak mengubah nasib pekerja. Masyarakat terus hidup dalam kemiskinan, baik sosial maupun fisik yang sangat memperihatinkan. Sebaliknya, kegiatan tersebut memberikan keuntungan yang luar biasa bagi para pemilik kebun dan para penguasa lokal. Daerah seperti Deli, Serdang, Langkat, Medan, dan sekitarnya tumbuh menjadi pusat-pusat ekonomi baru yang mampu menarik banyak migran dari luar daerah. Dengan demikian, dapat dilihat bahwa dampak dari pelaksanaan Sistem Tanam Paksa tidak seluruhnya negatif. Keadaan tekanan yang makin berat menyebabkan masyarakat berusaha meningkatkan kegiatan pertanian, perdagangan, industri dan jasa.

4. Perkembangan Masyarakat, Kebudayaan dan Pemerintahan
Perkembangan masyarakat, kebudayaan, dan sistem pemerintahan di Indonesia pada masa kolonial Eropa sangat dipengaruhi oleh keberadaan bangsa asing tersebut. Pada awalnya, bangsa Eropa datang untuk membeli rempah-rempah yang tidak dihasilkan di negaranya. Namun, karena mendatangkan keuntungan luar biasa, mereka menerapkan semangat kolonialis dan imperialis. Semangat kolonialis ialah semangat penguasaan oleh suatu negara atas bangsa lain dengan maksud untuk memperluas negara itu.
Imperialis ialah memperluas daerah jajahannya untuk kepentingan industri dan modal. Akibatnya, masyarakat yang semula adalah pemilik berbalik menjadi budak. Masyarakat kehilangan hak atas milik mereka sendiri melalui berbagai kebijakan, seperti monopoli, tanam paksa, sewa tanah, penyerahan wajib, dan lain-lain yang diterapkan oleh kolonial. Di bidang kebudayaan, terjadi perkembangan dari masa ke masa. Kedatangan bangsa Eropa membawa agama baru di Kepulauan Indonesia, Kristen Protestan dan Katholik. Adat istiadat bangsa Eropa juga berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari masyarakat, mulai dari dalam keraton sampai rakyat jelata. Pengaruh itu dapat dilihat dari tata cara bergaul (lebih bebas dan demokratis), gaya perkawinan, model berpakaian, disiplin, menghargai waktu, rasionalis, individualistis (sifat mementingkan diri), materialistis (sifat mementingkan materi), dan pendidikan.
Di bidang pendidikan, pemerintah kolonial membangun sekolah-sekolah, baik sekolah umum maupun kejuruan. Walaupun membedakan para peserta didik dengan membedakan sekolah untuk anak-anak khusus Belanda, bangsawan, dan rakyat jelata, namun pendidikan membawa dampak positif bagi cara berpikir anak bangsa. Bahkan, ada mahasiswa Indonesia yang bersekolah sampai ke Belanda. Kaum terdidik inilah yang bahu-membahu dengan para pemuda mulai memikirkan untuk melepaskan diri dari penjajahan.
Di bidang pemerintahan, para pemimpin kita tidak berdaya menghadapi para pedagang yang licik. Para pemimpin kita dengan mudah termakan oleh politik adu domba yang dijalankan oleh para penjajah. Jika pun para pemimpin mencoba untuk melawan, kebanyakan mereka terpaksa menyerah karena lemahnya persenjataan atau karena kelicikan Belanda. Akibatnya, Belanda berhasil menguasai kerajaan yang dipimpinnya. Raja atau sultan yang memerintah hanyalah merupakan simbol yang telah kehilangan kekuasaannya.
Dalam menjalankan kekuasaannya, pemerintah Hindia Belanda menerapkan hukum seperti yang berlaku di Belanda. Sistem pemerintahan yang diterapkan mengikuti ajaran Trias Politica. Sistem ini mengenal pemisahan antara lembaga legislatif (pembuat undang-undang), eksekutif (pelaksana undang-undang), dan yudikatif (pengawas pelaksanaan undang-undang).

5. Perlawanan terhadap Kolonial Eropa
Perlawanan terhadap bangsa Barat di Kepulauan Indonesia dapat dibedakan berdasarkan waktu dan pelakunya. Berdasarkan waktu, perlawanan itu dapat dikelompokkan dalam dua periode besar. Pertama, perlawanan terhadap pedagang serakah yang berpolitik yang terjadi sepanjang abad ke-16 sampai akhir abad ke-18. Kedua, perlawanan terhadap pemerintah Hindia Belanda sejak abad ke-19. Berdasarkan pelakunya, perlawanan dapat dibedakan antara perlawanan oleh pemerintah atau elite lokal dan perlawanan oleh masyarakat atau rakyat.
a. Perlawanan antara Abad ke-16-18
Setelah Portugis menguasai Malaka, Pati Unus dari Jepara menyerbu Malaka pada malam tahun baru akhir tahun 1512. Setelah Pati Unus secara berturut-turut pasukan dari Aceh, Jawa dan Melayu silih berganti menyerang kedudukan Portugis di Malaka sejak tahun 1535. Bahkan, Sultan Iskandar Muda berkali-kali melakukan serangan sampai akhirnya Portugis dikalahkan Belanda pada abad ke-17.
Penguasa dan penduduk Maluku pun melakukan perlawanan terhadap Portugis, seperti yang dilakukan oleh pendukung Pangeran Ayalo pada tahun 1531 dan 1534. Sultan Baabullah, anak Sultan Khairun dari Ternate yang dibunuh Portugis pada tahun 1570, mengepung benteng Portugis pada tahun 1575 dan memaksa Portugis pergi dari Ternate. Sultan Agung dari Mataram melakukan ekspansi militer ke posisi VOC di Jakarta pada tahun 1628 dan 1629. Banyak prajurit Mataram gugur dalam kedua serangan ini.
Di pihak VOC, Gubernur Jenderal Jan Pieterzoon Coen meninggal di dalam benteng pada bulan September 1629 pada saat markas VOC sedang dikepung oleh tentara Mataram. Mataram masih berusaha melawan VOC sampai tahun 1636 memutuskan untuk berhenti menghadang kapal-kapal VOC setelah menyadari bahwa Portugis tidak mampu membantu mereka melawan VOC.
Di Sulawesi, VOC harus berhadapan dengan Sultan Hasanuddin dan para pengikutnya walaupun Perjanjian Bungaya ditandatangani pada tahun 1667. Perlawanan kerajaan atau penguasa lokal di Sulawesi Selatan terhadap Belanda terus dilakukan sampai abad-abad berikutnya.
Di Banten, VOC mendapat perlawanan dari Sultan Ageng Tirtayasa pada tahun 1656 dan 1680. Perlawanan ini merupakan kelanjutan dari perlawanan yang telah dilakukan penguasa Banten sebelumnya pada tahun 1619 dan 1633-1639. Pada perlawanan antara tahun 1680 sampai 1683, pasukan Banten didukung oleh tentara dari Makassar yang dipimpin oleh Shaikh Yusuf Makassar, seorang ulama yang telah tinggal di Banten sejak tahun 1672. Shaikh Yusuf ditangkap pada tahun 1683 dan dibuang ke Afrika Selatan, tempat ia meninggal enam belas tahun kemudian.
Di Maluku, perlawanan dilakukan oleh masyarakat Ternate pada tahun 1635, 1646, dan tahun 1650. Di Tidore, Sultan Nuku bersama dengan pasukan Inggris berhasil mengusir VOC. Bahkan, Sultan Nuku berhasil mengusir Inggris dari Tidore. Masih banyak perlawanan lainnya di berbagai tempat di Kepulauan Indonesia sampai VOC dibubarkan pada akhir abad ke-18.

b. Perlawanan Abad ke-19
Di Maluku, perlawanan dipimpin oleh Thomas Matulessy atau Kapitan Pattimura. Di antara para pengikutnya, terdapat seorang perempuan, Christina Marta Tiahahu. Perlawanan yang meletus di Saparua itu terjadi akibat tekanan ekonomi yang makin berat. Pattimura, seorang yang pernah berdinas sebagai tentara pada masa Inggris, ditangkap pada bulan November 1817, dan digantung hanya sembilan hari sebelum perayaan Natal pada tahun 1817.
Di Sumatra Barat, perlawanan dilakukan oleh kaum Paderi sejak tahun 1821—1837 yang dipimpin oleh Imam Bonjol. Ekspedisi militer Belanda melawan kaum Paderi sempat dihentikan karena kebutuhan militer dan keuangan yang besar dialihkan untuk menghadapi perang di Jawa yang dipimpin oleh Diponegoro. Di Jawa, perlawanan dilakukan Pangeran Diponegoro dari Yogyakarta pada tahun 182-1830. Perlawanan yang mendapat dukungan sebagian elite dan rakyat mampu membuat Belanda kelabakan sehingga harus menarik pasukannya dari Perang Paderi.
Di Kalimantan, Perang Banjar di bawah pimpinan Pangeran Antasari terjadi sejak 28 April 1859. Penyebabnya ialah campur tangan Belanda dalam persoalan interen kerajaan. Walaupun Kerajaan Banjar dihapus pada tahun 1860, penangkapan terhadap Pangeran Hidayat dan kematian Pangeran Antasari tidak menghentikan perlawanan elite lokal dan rakyat terhadap Belanda sampai perang berakhir pada tahun 1905.
Di Aceh, perlawanan kerajaan, elite, dan rakyat Aceh berlangsung antara tahun 1873-1912. Perang Aceh merupakan salah satu perang yang melelahkan dan menguras keuangan pemerintah Hindia Belanda. Biarpun secara resmi pemerintah Hindia Belanda menyatakan perang Aceh berakhir pada tahun 1912, perlawanan rakyat Aceh terhadap Belanda terus berlangsung sampai Perang Dunia II.

B. Proses Masuk Dan Berkembangnya Agama Islam Di Indonesia
Wilayah Indonesia sebagai jalur perdagangan internasionalSejak abad pertama, kawasn laut asia tenggara khususnya selat malaka sudah mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam kegiatan pelayaranan dan perdagangan internasional. Selat malaka menghubungkan negeri-negeri di Asia timur, asia tenggara dan asia barat. Pelayaran dan perdagangan antar daerah, antar pulau dan antar Negara dikawasan nusantara memeiliki peranan yang sangat penting dalam proses Islamisasi di Indonesia.
Dominasi Islam dalam perdagangan internasional. Sejak lahir Islam di mekah pada 612M, penyebaran Islam mulai merambah keseluruh dunia. Mulai dari timur tengah, eropa, afrika, semua asia. Jalur perdagangan darat/ jalur sutra. Para pedagang Arab melintasi jazirah arab dan menjelajah ke daerah barat gurun shahara di afrika tengah dll. Jalur perdagangan laut, Pelabuhan-pelabuhan yang penting di lalui oleh para pedagang menjadi tempat berlabuhnya para pedagang dan penyebar para pedagang

1. Saluran – Saluran Islamisasi Di Indonesia
Catatan bagsa arab merupakan sumber berharga mengenai mas wal masuknya agama Islam ke Indonesia. Bangsa arab dan Persia telah mengenal adanya kerajaan maritime Sriwijaya pada abad ke 9. Hal itu berarti bahwa bangsa arab dan Persia telah melakukan hubungan dagang dengan bangsa inndonesia.
Proses Islamisasi atau proses penyebaran Islam berlangsung bersamaan dengan terjadinya pertukaran pengalaman, kebudayaan dan peradaban antar pedagang. Para pedagang indonesua banyak belajar dari para pedagang asing mengenai kebudayaan, ilmu pengetahuan dan agama Islam. Bahwa para pedagang sangat berperan dalam sebagai sebagai sarana masuk dan berkembangnya agam Islam di Indonesia.
Selain para pedagang peranan ulama dan wali sangat berperan besar terhadap percepatan proses penyebaran Islam. Melalui hubungan yang terbuka diantara wali dan masyarakat setempat, antara pedagang dan masyarakat, terjadilah perubahan social, baik secara vertical maupun secara horizontal.

2. Cara Yang Digunakan Wali Songo Atau Ulama Lain Dalam Menyebarkan Islam
Peranan para wali dan ulama sangat penting dalam proses penyebaran Islam. Mereka menyebarkan agama Islam melalui langgar-langgar, surau atau madrasyah.
Para wali inilah, salah satu inti perjuangan Islam di Indonesia. Merekalah yang membangkitkan masyarakat pesisir dengan semangat baru, yaitu mendirikan kerajaan Islam yang meliputi seluruh wilayah Indonesia. Agama syiwa dan adat keraton sudah tertanam dalam jiwa mereka, sehingga Islam didaearah pedalam Islam susuh diterima. Sehingga para wali menggunakan siaat lain yang lebih jitu untuk menyebarakan Islam dengan baik, sehingga sisat yang dijalan kan para wali ini berhasil, namun agama Islam masih bercampur aduk dengan agama sebelumnya.
Adapun daerah-daerah yang tidak dipengaruhi oleh agama hindu-budha sumatera bagian selatan dan utara, Kalimantan , Sulawesi , dan Maluku.yang merupakan kelompok Islam yang dapat menerima Islam dengan baik. Pertama masuk dan berkembanganya Islam di indonesia pada abad ke-13 M sampai 15M.
Peta jalur serta daerah penyebaran islam di indonesia.



3. Kronologi Perkembangan Kerajaan Islam Di Berbagai Wilayah Indonesia
a. Kerajaan Perak
• Letak
Kerajaan ini terletak di bukitbmeulegou, Aceh. Wilayahnya berada di antara samudra pasai dan Aru. Sebelum menjadi kerajaan besar, negeri perlak telah mempunyai pemerintahan walau sederhanadan telah mempunyai raja yang nergelar Meurah ( maharaja )
• Sumber sejarah
Dalam kitab Tazkirah Thabakat karangan Abu Ishak Makarani Al Fasy. Dll
• Raja yang berkuasa
Berdiri pada tahun 225H atau 840M. Dengan raja pertama Saiyid Abdul Aziz dengan gelar Sultan Alaiddin Saiyid Maulana Abdul Aziz Syah.
Ada 2 didnsti yang ada dikerajaan perlak:
- dinasti Syed Maulana Abdul Aziz Shah
- dinasti Makhdum Johan Berdaulat
b. Kerajaan Samudra Pasai
• Letak
Terletak di Lhokseumawe, Aceh utara. Wilayahnya sangat strategis karena berhadapan dengan selat malaka yang merupakan jalur perdagangan internasional.
• Sumber sejarah
Menurut Ibnu Batutah pedagang Arab, kerjaan memanfaatkan letak yang strategis tersebut sebagai sumber perekonomian raknyanya.
• Raja yang berkuasa
Raja pertama yang berkuasa adalah Malaik Al-Saleh, yang meninggal pada 1297. Setelah itu dipeganag oleh Sultan Muhammad Malik Al-Taher ( 1297-1326) dan Sultan Zainal Abidin.
c. Kerajaan Malaka
• Letak
Letakanya sangat strategis di selat malaka sebagai jalur perdagangan internasional
• Raja yang berkuasa
Muhammad Iskandar syah ( 1414-1424), Sultan Aliudin Syah ( 1477- 1488 ) dan Sultan Mahmud Syah ( 1488-1511 )
• Kehidupan masyarakat
Kegiatan perekonomian utama adalah perdagangan selain itu ada tambang timah.
d. Kerajaan Aceh
• Letak
Letakya juga sangat strategis berhadapan langsung dengan selat malaka yang merupakan jalur perdagangan internasional.
• Pendiri kerajaan
Pendirinya adalah Sultan Ali Maghayat Syah ( 1513- 1528 ) berdiri selama 4 abad dan berakir oleh belanda, dalam perang aceh.
• Perluasan wilayah
Kerajaan Aceh meluaskan wilayah nya ke sumatera bagian tengah dan selatan , serta kerjaan –kerajaan semenanjung malaka.dan mengalami puncak kejayaan pada pemerintahan Sultan Iskandar Muda ( 1607- 1636 )
e. Kerajaan Demak
• Letak
Kerajaan Islam pertama di Jawa, pendirinya adalah Raden Patah pada abad ke-15. Mengalami puncak kejayaan pada Sultan Trenggono ( 1521- 1546 ) dan dikung oleh para wali : sunan kalijaga, sunan bonang, sunan kudus dan sunan muria.dan mengalami kemunduran setelah terjadinya perebutan kekuasaan oleh anak sultan trenggono.

f. Kerajaan Cirebon
Lahir pada abad ke-16, yang merupakan awalnya dari kerajaan pajajaran . cirebon berperan sebagai pusat perdagangan sekaligus sebagai pusat penyebaran agama Islam di jawa barat.
g. Kerajaan Banten
Pendirinya adalah adalah sunan gunung jati,dan sultan hasanudin dinobatkan sebagai sultan pertama kerajaan banten. Kemajuan perdagangan kerajaan banten menarik simpati belanda untuk menarik kekuasaan di banten dan mengadu domba suasana.
h. Kerajaan Pajang
Merupakan kelanjutan dari kerajaan demak, berdiri sejak Adiwijoyo yang dikenal denagan joko tingkir. Pada 1582, joko tinggir meninggal dan diganti dengan arya pangiri.
i. Kerajaan Mataram
Didirikan oleh Ki Ageng Pamanahan, dan digantikan oleh anaknya sutawijaya yang dikenal dengan Senopati Ing Alga Sayidin Panatagama Khalifatullah dan menjadi kerajaan Islam terbesar di Jawa.
• Masa kejayaan
Masa kejayaan pada masa Sultan Agung. Banyak melakukan ekspansi keberbagai daerah di jawa dari pesisir sampai pedalaman dan dengan VOC. Pusat pemerintahan disebut kuta negara.
• Keruntuhan kerajaan Mataram
Terjadinya perubahan politik dalam perebutan kekuasaan.dalam perjanjian Giyanti ( 1755 ) Mataram dibagi 2 :
- Kesultanan Yogyakarta, gelar raja hamengkubowono
- Kesultanan Surakarta diperintah oleh susuhan Pkubuwono.
j. Kerajaan Makasar
Kerajaann maksar merupakan kerajaan paling kuat di Sulawesi namun memiliki banyak lawan dari kerajaan-kerajaan kecl, seperti Goa dan Tallo serta tunduk pada perjanjian Bongaya, yang dibekingi oleh belanda Dengan raja Sultan Hasanudin. Dan berkhir dengan adanya perjanjian Bongaya yang mana Belanda memonopoli perdagangan.
k. Kerajaan Maluku
Kerajaan Ternate dan Tidore merupakan dua kerajaan Islam yang ada di Maluku. Namun kedua kerajaan ini saling berebut kekuasaan dan melibatkan pihak Asing. Dan untuk mengakiri tetegangan diadakan perjanjian Saragosa. Namun perlawanan terhadap bangsa Asing tetap dilakukan oleh Sultan Hairun ( 1550- 1570 ) dan Sultan Baabullah ( 1570 – 1583 ).

4. Contoh Peninggalan-Peninggalan Sejarah Kerajaan-Kerajaan Yang Bercorak Islam Di Berbagai Daerah
a. Arsitektur
Terlihat pada bangunan Mesjid, yang merupakan perpaduan berbagai unsur kebudayaan berbagai wilayah. Contoh bangunan menara kudus dan mesjid agung Banten.
b. Kaligrafi
Seni ini sudah lama dikenal oleh bangsa indonesia, sejak masa hindu-budha biasanya identik dengan pahatan. Kaligrafi ini adalh tulisan arab yang ditulis dengan indah.






c. Seni Sastra dan ukir.

Ini merupakan hasil perpaduan antara sastra Arab dan India, contohnya cerita 1001 malam dan Aladin. Ada dua kebudayaan sastra Syair-syair sebagai berikut:
• Syair Perahu
• Syair Burung Pingai
Salah satu peninggalan kebudayaan umat Islam indonesia yang sangat besar adalah tradisi Idul Fitri yang mana saling silaturrahmi dan memaafkan.

C. Proses masuk dan bekembangnya Agama Hindu Budha di Indonesia.
Indonesia sebagai negara kepulauan letaknya sangat strategis, yaitu terletak diantara dua benua (Asia dan Australia) dan dua samudra (Indonesia dan Pasifik) yang merupakan daerah persimpangan lalu lintas perdagangan dunia.
Untuk penyiaran Agama Hindu ke Indonesia, terdapat beberapa pendapat/hipotesa yaitu
1. Hipotesis Waisya, diutarakan oleh Dr.N.J.Krom, berpendapat bahwa agama Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh kaum pedagang yang datang untuk berdagang keIndonesia, bahkan diduga ada yang menetap karena menikah dengan orang Indonesia.
2. Hipotesis Ksatria, diutarakan oleh Prof.Dr.Ir.J.L.Moens berpendapat bahwa yang membawa agama Hindu ke Indonesia adalah kaum ksatria atau golongan prajurit,karena adanya kekacauan politik/peperangan di India abad 4 - 5 M, maka prajurit yangkalah perang terdesak dan menyingkir ke Indonesia, bahkan diduga mendirikan kerajaan di Indonesia.
3. Hipotesis Brahmana, diutarakan oleh J.C.Vanleur berpendapat bahwa agama Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh kaum Brahmana karena hanyalah kaum Brahmana yang berhak mempelajari dan mengerti isi kitab suci Weda. Kedatangan Kaum Brahmana tersebut diduga karena undangan Penguasa/Kepala Suku di Indonesia atau sengajadatang untuk menyebarkan agama Hindu ke Indonesia.
4. Hipotesis Arus Balik, orang indonesia yang belajar agama hindu-budha ke india dan kembali ke Indonesia untuk menyebarkan agama.

Peta jalur masuknya agama hindu-budha di Indonesia



1. Daerah – Daerah yang dipengaruhi unsur Hindu Budha di Indonesia
b. Persebaran Agama Hindu Di Indonesia
Ada beberapa prasasti yang menggunakan huruf pallawa dari India ditemukan dikerajaan kutai di Kalimantan Timur dan kerajaan trauma Negara di Jawa Barat.
c. Persebaran Agama Budha Di Indonesia.
Ada beberapa patung budha yang ditemukan di sempaga( Sulawesi selatan ) dan Besuki di Jawa Timur.
d. Wilayah Indonesia yang tidak dipengaruhi oleh agama hindu dan budha.
Maluku, Papua, dan sebagian wilayah Nusa Tenggara. Dipengaruhi oleh factor letak yang terpencil, sarana transportasi yang tidak ada, jarak yang jauh.

2. Perkembangan kerajaan Hindu Budha di berbagai wilayah Indonesia.
a. Kerajaan Kutai
Kutai adalah salah satu kerajaan tertua di Indonesia, yang diperkirakan muncul pada abad 5M atau ± 400 M, keberadaan kerajaan tersebut diketahui berdasarkan sumber berita yang ditemukan yaitu berupa prasasti yang berbentuk Yupa/tiang batu berjumlah 7 buah.
Untuk mengetahui bentuk yupa tersebut silahkan Anda amati gambar disamping
b. Kerajaan Tarumanegara
Bukti-bukti adanya kerajaan Tarumanegara diketahui melalui sumber-sumber yang berasal dari dalam maupun luar negeri. Sumber dari dalam negeri berupa 7 buah prasasti batu, sbb:
1. Prasasti Ciarunteun atau prasasti Ciampea ditemukan ditepi sungai Ciarunteun, dekatmuara sungai Cisadane Bogor prasasti tersebut menggunakan huruf Pallawa danbahasa Sansekerta yang terdiri dari 4 baris kalimat yang ditulis dalam bentuk puisiIndia. Dan di samping itu juga terdapat lukisan laba-laba serta sepasang telapak kakiRaja Mulawarman yang diibaratkan kaki dewa Wisnu.yang ditemukan lima di Bogor, satu di Jakarta dan satu di Lebak Banten. Untuk mengetahui lebih jelas tentang nama-nama prasasti tersebut,
2. Prasasti Jambu atau prasasti Koleangkak
3. Prasasti Kebun Kopi
4. Prasasti Muara Cianteun
5. Prasasti Pasir Awi
6. Prasasti Cidanghiang atau prasasti Lebak
7. Prasasti Tugu

c. Kerajaan Mataram Kuno
Kerajaan Mataram Kuno atau disebut dengan Bhumi Mataram. Pada awalnya terletak di Jawa Tengah. Daerah Mataram dikelilingi oleh banyak pegunungan dan di tengahnya banyakmengalir sungai besar diantaranya sungai Progo, Bogowonto, Elo, dan Bengawan Solo.Keadaan tanahnya subur sehingga pertumbuhan penduduknya cukup maju.
d. Kerajaan Sriwijaya
Sriwijaya adalah nama kerajaan yang tentu sudah tidak asing bagi Anda, karena Sriwijaya adalah salah satu kerajaan maritim terbesar di Indonesia bahkan di Asia Tenggara pada waktu itu (abad 7 - 13 M).
Dalam kehidupan politik. Dapat diketahui bahwa raja pertama Sriwijaya adalah Dapunta Hyang Sri Jayanaga, dengan pusat kerajaannya ada 2 pendapat yaitu pendapat pertam yang menyebutkan pusat Sriwijaya di Palembang karena daerah tersebut banyak ditemukan prasasti Sriwijaya dan adanya sungai Musi yang strategis untuk perdagangan.Sedangkan pendapat kedua letak Sriwijaya di Minangatamwan yaitu daerah pertemuan sungai Kampar kiri dan Kampar kanan yang diperkirakan daerah Binaga yaitu terletak di Jambi yang juga strategis untuk perdagangan. Dari dua pendapat tersebut, maka oleh ahli menyimpulkan bahwa pada mulanya Sriwijayaberpusat di Minangatamwan. Kemudian karena perkembangannya dipindahkan ke Palembang.
e. Kerajaan Kediri
Dalam perkembangan politiknya wilayah kekuasaan Kadiri masih sama seperti kekuasaan raja Airlangga, dan raja-rajanya banyak yang dikenal dalam sejarah karena memiliki.
Raja-raja yang terkenal dari kerajaan Kutai antara lain Raja Kameswara (1115 - 1130M) mempergunakan lancana Candrakapale yaitu tengkorak yang bertaring pada masa pemerintahannya banyak dihasilkan karya-karya sastra, bahkan kiasan hidupnya dikenal dalam Cerita Panji.
Raja selanjutnya adalah Jayabaya memerintah tahun 1130 - 1160 mempergunakan lancana Narasingha yaitu setengah manusia setengah singa pada masa pemerintahannya Kadiri mencapai puncak kebesarannya dan juga banyak dihasilkankarya sastra terutama ramalannya tentang Indonesia antara lain akan datangnya Ratu Adil. Kemudian pada tahun 1181 pemerintahan raja Sri Gandra juga terdapat sesuatu yang menarik pada masa pemerintahannya, yaitu untuk pertama kalinya didapatkan orangorangterkemuka mempergunakan nama-nama binatang sebagai namanya yaitu sepertiKebo Salawah, Manjangan Puguh, Macan Putih, Gajah Kuning, dsb.
f. Kerajaan Singhasari
Adanya kerajaan Singosari tentu bukan sesuatu yang asing bagi Anda karena Singosari sangat identik dengan Ken Arok dan banyak cerita dan lakon drama yang mengambil ide cerita dari riwayat hidup Ken Arok dan berdirinya Singosari.
Keberadaan kerajaan Singosari dibuktikan melalui candi-candi yang banyak ditemukan di Jawa Timur yaitu daerah Singosari sampai Malang, juga melalui kitab sastra peninggalan zaman Majapahit yang berjudul Negarakertagama karangan Mpu Prapancayang menjelaskan tentang raja-raja yang memerintah di Singosari serta kitab Pararaton yang juga menceritakan riwayat Ken Arok yang penuh keajaiban.
Kitab Pararaton isinya sebagian besar adalah mitos atau dongeng tetapi dari kitab Pararatonlah asal usul Ken Arok menjadi raja dapat diketahui. Sebelum menjadi raja, Ken Arok berkedudukan sebagai Akuwu (Bupati) di Tumapel menggantikan Tunggul Ametung yang dibunuhnya, karena tertarik pada Ken Dedesistri Tunggul Ametung.
g. Kerajaan Majapahit
Berdirinya kerajaan Majapahit adalah berkat usaha dan perjuangan Raden Wijaya dengan memanfaatkan kedatangan tentara Cina Mongol (Kubilai Khan) yang datang ke Pulau Jawa untuk menghukum Kertanegara. Dengan kedatangan pasukan Kubilai Khan, maka dimanfaatkan untuk menyerang Jayakatwang di Kadiri
Dengan adanya Sumpah Amukti Palapa, maka Gajah Mada bercita-cita mempersatukan wilayah Nusantara di bawah kekuasaan Majapahit. Sehingga untuk mewujudkan sumpah tersebut, pasukan Majapahit yang dipimpin Gajah Mada dan dibantu oleh Adityawarman melakukan politik ekspansi/penyerangan keberbagai daerah dan Adityawarman diangkat menjadi Raja Melayu tahun 1347 untuk menanamkan pengaruh Majapahit di Sumatera.
Pada tahun 1350, Majapahit diperintah oleh Hayam Wuruk. Ia bergelar Rajasanegara dan dalam menjalankan pemerintahan yang didampingi oleh Mahapatih Gajah Mada, Adityawarman dan Mpu Nala sehingga pada masa tersebut Majapahit mencapai puncak kebesarannya, karena daerah kekuasaannya hampir meliputi seluruh Nusantara dan Majapahit berkembang sebagai kerajaan Maritim sekaligus kerajaan Agraris.
h. Kerajaan Sunda Pajajaran.
Keterangan mengenai kerajaan Sunda Pajajaran diperoleh dari prasasti CANGAL (734M)dll. Kerajaan sunda pajajaran merupakan kelanjutan dari kerajaan dari Tarumanegara yang runtuh pada abad ke 7. Kerajaan sunda didirikan oleh Galuh.dalam cerita parayangan disebutkan bahwaraja sanjaya berhasil memperluas kekuasaanya dengan cara menaklukan kerajaan-kerajaan lain.
Berdasarkan isi dari prasasti Saang Hyang Tapak (1030) pusat kerajaan sunda dipindahkan dari Galuh (Ciamis) ke pakuan pajajaran, jawa barat bagian tengah. Yang menjadi raja pada daerah ini adalah Jayabhupati.

i. Kerajaan Melayu
Kerajaan hindu yang pertama di sumaterayang beribukota di Jambi, sepanjang sungai batang hari. Kerajaan in sangat strategis yang berhadapan langsung dengan selat malaka dimana tempat singgahan penjajahan asing. Karena letak yang sangat strategis banyak di incar oleh kehrajan-kerajan lain dan akirnya jatuh ketangan kerajaan Sriwijaya, pada abad ke 7. Serta pada abad ke 13 mengadakan kerja sama dengan kerajaan singo sari.
j. Kerajaan Bali
Didirikan pada awl abad ke 8 M. yang berpusat di singhaman dawa dengan raja pertama Sri Ugrasena. Pengaruh hindu budha tidak mengubah bentuk bangunan pribadatan setempat. Bangunan pura di bali sangat mirip dengan bangunan pundan yang berundak-undak yang sudah dikenal sejak zaman megalitikum.
Dalam kegiatan ekonomi, masyarakat hindu bali memusatkan kegiatan pada sektor pertanian, terutama tanaman padi. Sejak ratusan tahun yang lalu masyrakat bali sudah mengenal sistim pengairan dan pengolahan sawah ( subak )

3. Peninggalan-Peninggalan Sejarah Kerajaan Yang Bercorak Hindu Budha Di Berbagai Daerah
a. Candi
Candi berasal dari salah satu nama untuk Durga sebagai Dewi Maut,yaitu candika. Bangunan candi biasanya dihubungkan dengan kematian. Candi berfungsi untuk memuliakan orang yang telah meninggal dengan wujud sebuah bangunan.Di dalam candi bukan lah mayat atau abu jenazah,melainkan bermacam-macam benda,seperti berbagai jenis logam semua barang tersebut disatukan dan ditempatkan pada sebuah wadah yang disebut pripih.

b. Stupa
Stupa merupakan arsitektur india merupakan kubah atau bukit makam yang sederhana. Bentuk kubah dibentuk sebagai lambing nirwana stupa menjadi tempat penyimpanan relif dan dikelilingi oleh teras berdinding tempat para peziarah berjalan.
c. Seni sastra
Kerajaan-kerajaan jawa yang bercorak hindu Budha telah melahirkan karya budaya khas jawa contohnya mahabrata dan Ramayana. Pada masa pemerintahan raja erlangga dan dikembangkan menjadi cerita wayang.
d. Arca
Pembuatan sebuah arca atau patung dewa berhubungan erat dengan keagamaan,untuk mengenang raja yang meninggal pada sebuah candi di buatkan patung.


e. Seni ukir
Pola hiasan candi di Indonesia yang sering di pakai ialah makhluk-makhluk ajaib dan tumbuh-tumbuhan. Pada beberapa candi di Indonesia terdapat relif yang melukiskan suatu cerita yang biasanya di ambil dari kitab-kitab kesustraan seperti Ramayana.
f. Barang-barang logam
Selain arca-arca dari batu, terdapat pula arca-arca dari logam yang sebagian besar terbuat dari perunggu, dan ada dari emas. Di Sulawesi selatan,terdapat sebuah arca sebesar manusia
Tentunya kamu sudah memiliki banyak tambahan pengetahuan tentang perkembangan masyarakat sejak masaHindu Budha sampai masa kolonial Belanda. Agar kamu lebih paham Silalahkan kerjakan latihan berikut
1. Tuliskan 3 faktor penyebab agama Islam cepat berkembang di Indonesia
2. Tuliskan 3 saluran Islam DI Indonesia
3. Tuliskan cara yang dilakukan Maulana Malik Ibrahim dalam menyebarkan agama Islam
4. Tuliskan 2 peranan kerajaan Demak dalam menyebarkan Agama Islam
5. tuliskan 3 hasil peninggalan kebudayaan Islam di Indonesia


Portugis adalah bangsa Eropa pertama yang menduduki Kepulauan Indonesia, Keadaan menjadi berubah ketika pada tahun 1524, Spanyol tiba di Maluku melalui Tidore. Portugis mulai terlibat konflik akibat kehadiran bangsa Eropa lainnya, Belanda dan Inggris. Belanda mulai mendarat di Kepulauan Indonesia melalui Banten pada tahun 1596 dan tiba di Kepulauan Maluku pada bulan Maret 1599. Adapun Inggris tiba di Banten pada bulan Juni 1602.
Peranan para wali dan ulama sangat penting dalam proses penyebaran Islam. Mereka menyebarkan agama Islam melalui langgar-langgar, surau atau madrasyah. Para wali inilah, salah satu inti perjuangan Islam di Indonesia. Merekalah yang membangkitkan masyarakat pesisir dengan semangat baru, yaitu mendirikan kerajaan Islam yang meliputi seluruh wilayah Indonesia. Agama syiwa dan adat keraton sudah tertanam dalam jiwa mereka, sehingga Islam didaearah pedalam Islam susuh diterima. Sehingga para wali menggunakan siaat lain yang lebih jitu untuk menyebarakan Islam dengan baik, sehingga sisat yang dijalan kan para wali ini berhasil, namun agama Islam masih bercampur aduk dengan agama sebelumnya.
Persebaran Agama Hindu Di Indonesia Ada beberapa prasasti yang menggunakan huruf pallawa dari India ditemukan dikerajaan kutai di Kalimantan Timur dan kerajaan trauma Negara di Jawa Barat. Persebaran Agama Budha Di Indonesia. Ada beberapa patung budha yang ditemukan di sempaga( Sulawesi selatan ) dan Besuki di Jawa Timur. Wilayah Indonesia yang tidak dipengaruhi oleh agama hindu dan budha. Maluku, Papua, dan sebagian wilayah Nusa Tenggara. Dipengaruhi oleh factor letak yang terpencil, sarana transportasi yang tidak ada, jarak yang jauh.





3. Penutup
Tentunya kamu sudah memiliki banyak tambahan pengetahuan tentang perkembangan masyarakat sejak masaHindu Budha sampai masa kolonial Belanda. Maka cbolah jawab pertanyaan Pilihan Ganda berikut
a. Pilihn Ganda
Pilihlah Jawaban yang menurut Anda Benar
1. Faktor-faktor di bawah ini menyebabkan Indonesia menjadi penting bagi perdagangan dan pelayaran antara Asia dan Eropa, kecuali ....
a. kondisi geografis
b. kepadatan penduduk
c. faktor keamanan
d. penghasil rempah-rempah

2. Rempah-rempah dari Maluku harganya sangat tinggi di Eropa karena ....
a. dibawa dari tempat yang jauh
b. ada monopoli oleh Portugis
c. nilai tukar yang berbeda
d. sudah melalui beberapa tangan

3. Kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia sering menimbulkan konflik dimana-mana karena ....
a. kedatangannya tidak diinginkan
b. mereka sendiri menimbulkan kekacauan
c. mereka mengambil untung terlalu banyak
d. mereka benci pada pribumi

4. Setelah berhasil menguasai Malaka dan Maluku, Portugis ingin juga menguasai Aceh yang kaya akan lada. Usaha Portugis di Sumatera tersebut gagal karena ....
a. lokasinya terlalu jauh
b. Portugis tidak berani masuk pedalaman
c. Aceh terlalu kuat dan pengawasan wilayah sangat ketat
d. kalah bersaing dengan bangsa Eropa yang lain

5. Tujuan bangsa Spanyol datang ke Indonesia adalah seperti tersebut di bawah ini, kecuali ....
a. mencari kekayaan
b. menyebarkan agama Nasrani
c. mencari daerah jajahan
d. mencari rekan untuk kongsi dagang

6. Bangsa Eropa yang pertama menduduki Nusantara berasal dari negara . . .
a. Belanda
b. Inggris
c. Portugis
d. Spanyol
7. Pemerintah Hindia Belanda memperkenalkan sistem tanam paksa pada tahun ....
a. 1825 c. 1830
b. 1900 d. 1620

8. Tujuan kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia di antaranya adalah . . .
a. mencari daerah rempah-rempah
b. membuktikan teori bumi bulat
c. mencari pasar di wilayah Asia
d. mencari bahan baku perindustrian

9. Kerajaan Islam yang tertua di Indonesia adalah . . . .
a. Banten
b. Demak
c. Mataram
d. Perlak

10. Perubahan masyarakat Indonesia akibat diadakannya program pendidikan oleh pemerintah kolonial Belanda antara lain munculnya . . . .
a. pengusaha kaya
b. golongan terpelajar
c. golongan demokrat
d. elit bangsawan

b. Umpan balik
1. Norma Penilaian :
a. Pilhan Ganda: bila jawaban benar skor 1 dan salah skor 0
b. Uraian: bila tidak dijawab skor 0,dijawab salah skor 0,5 dan bila dijawab benar skor 2
c. Tindak lanjut
Standar kelulusan : siswa dinyatakan lulus jika memperoleh nilai ≤ 60 % dari skor total serta dibolehkan untuk mempelajari bab berikutnya dan sebaliknya jika kurang dari standar yang di tetapkan, maka sebaiknya dilakukan remedial sebelum masuk pada bab berikutnya.
d. Kunci jawaban
Esay
1. – proses pengIslaman sangat mudah,hanya dengan mengucapkan dua kalimah syahadat
- Islam tidak membedakan menurut kasta
- Upacara dalam Islam sangat sederhana

2.- Melalui perdagangan
- Melalui perkawinan
- Melalui Dakwah
3. Mulana Ibrahim memberikan contoh dengan cara berperilaku baik dan berbahasa ramah sehingga banyak masyarakat yang tertarik.
4. – Merupakan kerajaan pertama di pulau jawa
- Merupakan pusat penyebaran agama Islam di pulau Jawa

5. – mesjid
- kaligrafi
- karya sastra

Pilihan Ganda
1. A
2. D
3. B
4. A
5. C
6. A
7. D
8. A
9. A
10. B



---GOOD LUCK---





Kegiatan ekonomi masyarakat dapat dilihat dari pola kegiatan ekonomi penduduk, penggunaan lahan, dan pola permukimannya berdasarkan kondisi fisik permukaan bumi.


















































1. Pendahuluan
Pada babII kita telah membahas bagaiman per kembangan masyrakat kita pada zaman hindu budha dan kolonial eropa. Dan selatjutnya pada bab ini kita akan membahas bagaimana kegitan ekonomi masyarakat. Jika kita lihat dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhannya, manusia melakukan tindakan-tindakan ekonomi tndakan ini dilakukan dalam fungsinya sebagai makhluk ekonomi.
Tindakan ekonomi yang dilakukan tentu memiliki alasan atau tujuan tertentu . anatar orang yang satu dengan orang lain pasti memiliki motif tertentu dan berbeda, namaun manusia selalu berusaha mencapai keuntungan dan menghindari kerugian. Disinilah prinsip ekonomi memegang peranan. Jika manusia ingin berhasil dalam kegiatan eekonominya maka manusia harus menerapkan prinsip ekonominya.
Untuk itu pada bab ini kita akan membahas bagai mana kegitan ekonomi masyarakat.sebelum kita membahas materi ini sebelum kita membahas bab pada materi ini kamu harus tahu tujuan yng akan dicapai setelah mempelajari dan membaca buku ini yaitu:
 Kamu akan dapat Mengidentifikasikan mata pencaharian penduduk (pertanian, non pertanian ).
 Kamu akan dapat Mendiskripsikan bentuk penggunaan lahan dipedesaan dan perkotaan.
 Kamu akan dapat Mendiskripsikan pola permukiman penduduk (mengikuti alur sungai, jalan, pantai )
 Kamu akan dapat Mendiskripsikan persebaran (agihan) permukiman penduduk di berbagai bentang lahan dan mengungkapkan alasan penduduk memilih bermukim di lokasi tersebut.
 Kamu akan dapat Mendeskripsikan macam-macam badan usaha.
 Kamu akan dapat Mengidentifikasi tujuan badan usaha
 Kamu akan dapat Mengidentifikasi beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam berbisnis.
 Kamu akan dapat Mengidentifikasi badan usaha yang dikelola secara professional dan manusiawi.
 Mendeskripsikan peranan pemerintah sebagai pelaku dan pengatur kegiatan ekonomi.

2. Penyajian
A. Pola Kegiatan Ekonomi Penduduk, Penggunaan Lahan, dan Pola Permukiman
1. Pola Kegiatan Ekonomi Penduduk
Ingatkah kamu bahwa bentuk permukaan bumi tidak rata? Ada yang berupa dataran rendah, dataran tinggi, dan pegunungan. Nah, dalam usaha memenuhi kebutuhannya, manusia memanfaatkan lingkungannya. Dengan demikian, kegiatan ekonomi penduduk pun berkaitan erat dengan lingkungannya. Berbicara tentang kegiatan ekonomi penduduk artinya berbicara tentang mata pencaharian penduduk.
Mata pencaharian merupakan suatu kegiatan sehari-hari penduduk untuk memenuhi kebutuhan hidup diri dan keluarganya. Dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya, penduduk berusaha mencari lapangan kerja yang sesuai dengan kemampuannya. Mata pencaharian dapat diklasifikasikan menjadi dua golongan, berdasarkan tempat (desa dan kota) dan berdasarkan jenis pekerjaan (pertanian dan bukan pertanian).

a. Mata Pencaharian di Bidang Pertanian
Pengertian pertanian dapat dibedakan atas pengertian dalam arti luas dan pengertian dalam arti sempit. Pertanian dalam arti luas meliputi pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan. Dalam arti sempit, pertanian meliputi kegiatan bercocok tanam tanaman pangan, seperti padi, jagung, ketela, tanaman palawija, dll.
1) Pertanian
Pertanian merupakan mata pencaharian yang telah berabad-abad dilakukan sebagian besar penduduk Indonesia. Itulah sebabnya, Indonesia sering juga disebut sebagai negara agraris. Bentuk-bentuk pertanian yang dilakukan oleh penduduk di bidang pertanian meliputi berladang, bertegalan, bersawah.
Berladang ialah bentuk kegiatan pertanian dengan memanfaatkan lahan di sekitar hutan. Kegiatan berladang dulunya dilakukan secara berpindah-pindah. Penduduk membakar hutan untuk dijadikan lahan pertanian. Setelah panen, penduduk pindah ke tempat lain dan membakar hutan yang lain lagi untuk dijadikan lahan yang baru. Bertegalan ialah bertani di tanah kering dengan mengandalkan air hujan, tetapi pengolahannya sudah menetap. Hasilnya antara lain padi gogo, umbi-umbian, jagung, dan palawija.
Bersawah ialah bertani dengan sistem pengairan dan pemupukan yang teratur. Ada beberapa cara bersawah, yaitu sawah tadah hujan (pengairannya diperoleh dari air hujan), sawah irigasi (pengairannya melalui saluran-saluran irigasi), sawah lebak (sawah yang memanfaatkan bantaran sungai), sawah pasang surut (sawah yang terdapat di muara sungai besar dan dipengaruhi oleh pasang surut air laut).

2) Perkebunan
Perkebunan ialah usaha pembudidayaan tanaman pada lahan yang luas yang menghasilkan bahan untuk industri. Terdapat dua macam perkebunan: perkebunan rakyat dan perkebunan besar. Jenis tanaman perkebunan ialah karet, kelapa sawit, teh, tembakau, cengkih, cokelat, tebu.

3) Perikanan
Perikanan merupakan usaha pemeliharaan, pembudidayaan, dan penangkapan ikan. Perikanan dibedakan menjadi dua, yaitu perikanan darat dan perikanan laut. Perikanan darat terbagi dua, yaitu perikanan air tawar dan perikanan tambak yang terdapat di sepanjang pantai yang landai.

4) Peternakan
Peternakan meliputi usaha pemeliharaan dan pembiakan hewan ternak. Menurut ukuran hewan ternaknya, peternakan dibagi tiga golongan. Peternakan unggas meliputi peternakan ayam kampung, ayam ras, itik, angsa, dan burung. Peternakan hewan kecil meliputi peternakan kambing, domba, babi, kelinci. Peternakah hewan besar meliputi peternakan sapi, kerbau, dan kuda.

5) Kehutanan
Hutan sangat bermanfaat bagi makhluk hidup. Hutan dapat dijadikan sumber mata pencaharian. Dari hutan, kita dapat mengambil kayu, rotan, dan damar.
Pengelolaan hutan yang menghasilkan kayu untuk industri dilakukan oleh pemerintah atau perusahaan swasta. Pengelolaan hutan yang salah dapat mendatangkan bencana bagi makhluk hidup di sekitarnya bahkan di dunia. Hal itu disebabkan hutan merupakan paru-paru dunia.

b. Mata Pencaharian di Bidang Nonpertanian
Mata pencaharian nonpertanian meliputi pertambangan, perindustrian, perdagangan, pariwisata, dan jasa.
1) Pertambangan
Termasuk dalam kegiatan pertambangan antara lain ialah penyelidikan, pengambilan, dan pengolahan barang tambang. Barang tambang terdapat di dalam bumi. Untuk mengetahui keberadaan suatu barang tambang, dilakukan kegiatan penelitian atau eksplorasi. Jika hasil eksplorasi menunjukkan terdapat barang tambang yang memiliki nilai ekonomi tinggi di suatu tempat, dilakukanlah eksploitasi atau pengambilan barang tambang tersebut.
Menurut wujudnya, barang tambang dapat dibedakan menjadi (1) barang tambang padat seperti emas, perak, batu bara; (2) barang tambang cair seperti minyak bumi, dan (3) barang tambang gas seperti gas alam. Menurut kegunaannya, barang tambang dapat dikelompokkan menjadi (1) barang tambang energi migas, seperti minyak bumi dan gas bumi, (2) barang tambang energi nonmigas seperti batu bara, (3) barang tambang mineral logam, seperti emas, perak, bauksit, nikel; (4) bahan tambang meniral nonlogam seperti aspal, fosfat; (5) batuan seperti marmer, pasir besi, koalin.

2) Perindustrian
Perindustrian merupakan kegiatan mengolah bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi dengan menggunakan sarana dan peralatan. Industri dapat dibedakan menjadi (1) industri rumah tangga yang diusahakan oleh keluarga dengan jumlah tenaga kerja kurang dari 5 orang, (2) industri kecil dengan jumlah tenaga kerja antara 5-19 orang, (3) industri sedang dengan jumlah tenaga kerja antara 20-99 orang, (4) industri besar dengan jumlah tenaga kerja lebih dari 100 orang. Produk industri antara lain, mie, tahu, benang, tekstil, pakaian jadi, mebel, besi baja.
3) Pariwisata
Indonesia memiliki potensi alam yang indah. Keindahan itu dapat menjadi sumber pendapatan penduduk setempat. Untuk dapat dijadikan sebagai objek wisata, daerah tujuan wisata tersebut harus mempersiapkan diri sebaik mungkin. Keberadaan suatu objek wisata dapat membuka kesempatan kerja bagi banyak sektor lain, misalnya usaha cinderamata, usaha jasa perhotelan, jasa transportasi.

4) Jasa
Jasa merupakan aktivitas yang dapat dijual kepada orang lain. Misalnya, guru menjual jasa berupa mengajar anak didiknya. Polisi menjual jasanya menjaga keamanan. Ada berbagai jenis pekerjaan di bidang penjualan jasa. Beberapa di antaranya ialah bidang transportasi, pendidikan, kesehatan, hukum, komunikasi.

2. Penggunaan Lahan
Ingatlah bahwa dalam usaha memenuhi kebutuhannya, manusia berusaha beradaptasi dan memanfaatkan lingkungannya. Manusia hidup di atas tanah. Dengan demikian, tanah sangat penting bagi manusia. Lahan adalah tanah garapan. Artinya, lahan adalah tanah yang memiliki nilai atau kegunaan. Nah, bagaimana manusia memanfaatkan lahan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya? Penggunaan lahan antara satu tempat dan tempat lain berbada. Secara umum, dapat dibedakan penggunaan lahan di desa dan penggunaan lahan di kota

a. Penggunaan Lahan di Pedesaan
Penggunaan lahan di pedesaan bergantung pada kehidupan sosial dan ekonomi di desa tersebut. Penggunaan lahan untuk kehidupan sosial penduduk pedesaan dicerminkan oleh aktivitas pengelolaan lahan untuk menunjang:
1) kehidupan beribadah: adanya bangunan tempat ibadah
2) kehidupan berkeluarga: adanya rumah-rumah tempat tinggal dan halamannya
3) kehidupan bersekolah: adanya bangunan-bangunan sekolah, dan
4) kehidupan bersosialisasi: adanya lapangan tempat berkumpul dengan penduduk lainnya.
Kehidupan ekonomi penduduk pedesaan dicerminkan oleh aktivitas dalam menggunakan lahan untuk memenuhi kebutuhannya. Kehidupan ekonomi penduduk juga bergantung pada potensi alam yang dimiliki desa tersebut.
Berdasarkan mata pencahariannya, desa dan penggunaan lahannya diklasifikasikan seperti berikut.
1) Desa pertanian: sebagian besar lahannya digunakan sebagai lahan pertanian, sedangkan sebagian kecil lahannya digunakan untuk perikanan, peternakan, dan aktivitas perdagangan.
2) Desa perkebunan: sebagian besar lahannya digunakan sebagai lahan perkebunan, sedangkan sebagian kecil lahannya digunakan untuk perikanan, peternakan, dan perdagangan.
3) Desa nelayan: sebagain besar penduduknya menggunakan laut sebagai sumber mata pencahariannya. Adapun aktivitas penunjang di darat untuk pengolahan hasil tangkapan seperti tempat menjemur ikan, peternakan, dan perdagangan.

b. Penggunaan Lahan di Perkotaan
Kota merupakan tempat berkumpulnya masyarakat dengan berbagai aktivitas. Jumlah penduduk di kota lebih padat. Akibatnya, lahan di kota bernilai ekonomis lebih tinggi. Berdasarkan fungsinya, kota dan penggunaan lahannya diklasifikasikan seperti berikut.
1) Pusat pemerintahan: lahan digunakan untuk bangunan kantor-kantor
pemerintahan mulai dari tingkat kelurahan sampai kantor presiden
2) Pusat perdagangan: lahan digunakan untuk bangunan pasar-pasar, mulai dari pasar tradisional sampai pusat-pusat pertokoan dan mal.
3) Pusat perindustrian: lahan digunakan untuk pabrik, gudang, dll.
4) Pusat pendidikan: lahan digunakan untuk bangunan sekolah, mulai dari TK sampai perguruan tinggi, lengkap dengan sarana olahraga, dll.
5) Pusat kesehatan: lahan digunakan untuk bangunan rumah sakit, puskesma, laboratorium, dll.
6) Pusat rekreasi: lahan digunakan untuk sarana rekreasi.
7) Pusat pertahanan dan keamanan negara: lahan digunakan untuk markas tentara dan polisi dan semua yang terkait dengan aktivitasnya.

3. Pola Permukiman
Permukiman adalah daerah tempat bermukim (tempat tinggal). Penduduk akan memilih tempat bermukim sedapat mungkin dekat dengan tempatnya melakukan aktivitas sehari-hari. Hal itu akan memudahkannya melakukan mobilitas. Pemukiman penduduk membentuk pola tertentu sesuai dengan keadaan lingkungannya. Adapun pola permukiman penduduk adalah seperti berikut.
a. Pola Memanjang
Pola permukiman memanjang dapat dilihat pada permukiman penduduk di sepanjang alur sungai, jalan raya, jalan kereta api, dan pantai yang landai. Permukiman di sepanjang alur sungai berkaitan dengan kepentingan penduduk akan air dan sarana transportasi air. Permukiman di sepanjang jalan raya dan jalan kereta api berkaitan dengan kepentingan penduduk akan sarana transportasi darat untuk memperlancar mobilitasnya. Biasanya lahan yang berada di sepanjang jalan raya bernilai ekonomi tinggi terutama di perkotaan.
b. Pola Terpusat
Permukiman terpusat biasanya terjadi karena ikatan keluarga ataupun karena keadaan alam. Misalnya, penduduk mengelompok karena masih merupakan keluarga seketurunan. Permukiman terpusat juga dapat terjadi karena adanya sumber air di daerah kering. Penduduk akan mendekati sumber air tersebut. Misalnya oase di daerah gurun, penduduk akan bermukim di seputar oase tersebut.
c. Pola Menyebar/Terbuka
Permukiman menyebar terjadi karena perkembangan jumlah penduduk dan keadaan permukaan bumi. Di daerah dataran rendah, pola menyebar terjadi karena perkembangan jumlah penduduk. Akibat perkembangan jumlah penduduk, tidak jarang terjadi perubahan fungsi lahan. Lahan yang semula untuk pertanian, berubah sebagai tempat bermukim. Perkembangan lokasi permukiman ini terjadi ke segala jurusan


Pemukiman menyebar di pegunungan
B. Kegiatan Pokok Ekonomi
1. Kegiatan Konsumsi
Dalam teori ekonomi, benda-benda yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia terbagi menjadi dua, yaitu barang dan jasa. Barang ialah segala benda dalam bentuk fisik yang berguna untuk memenuhi kebutuhan manusia. Jasa ialah benda dalam bentuk nonfisik yang berguna untuk memenuhi kebutuhan manusia, misalnya hiburan dan pelayanan oleh dokter.
Perhatikan contoh berikut.
a. Pengusaha tempe/tahu yang membeli kacang kedelai untuk diolah menjadi tempe untuk dijual kembali.
b. Petani membeli bibit dan pupuk untuk digunakan dalam kegiatan usaha taninya.
c. Perusahaan kue membeli terigu, gula, dan telor untuk digunakan dalam pembuatan kue.
Ketiga contoh di atas menggambarkan bahwa pembeli membeli barang untuk diolah kembali menjadi barang lain. Jadi, tidak habis dikonsumsi sendiri. Konsumen seperti ini merupakan konsumen industri karena menghasilkan barang baru untuk dijual kembali.

2. Skala Prioritas Kebutuhan
Kegiatan konsumsi merupakan usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan. Sementara itu kebutuhan manusia bersifat tidak terbatas dan sumber daya untuk memenuhi kebutuhan tersebut terbatas. Oleh karena itu, dalam melakukan konsumsi, manusia perlu bersikap rasional.
Orang yang berpikir rasional akan berusaha untuk memenuhi kebutuhan berdasarkan skala prioritas kebutuhan yang telah disusun. Tentu skala prioritas kebutuhan setiap manusia pasti berbeda. Apakah kamu tahu yang dimaksud dengan skala prioritas itu? Skala prioritas adalah suatu daftar yang memuat kebutuhan yang harus dipenuhi oleh manusia sesuai dengan tingkat pemenuhannya. Bagaimana membuat skala prioritas kebutuhan? Yang perlu kamu perhatikan dalam membuat skala prioritas kebutuhan, antara lain sebagai berikut.
a. Memprioritaskan kebutuhan primer dibandingkan dengan kebutuhan sekunder atau tersier.
b. Disesuaikan dengan tingkat kebutuhan dan penghasilan keluarga.
c. Harus menghindari pola hidup boros.
d. Memperhatikan kualitas dan harga barang.
e. Menghindari pembelian barang di luar kemampuan.
f. Tidak bersifat konsumerisme.
Berdasarkan beberapa hal tersebut, kamu dapat menyusun skala prioritas kebutuhan yang sesuai dengan keadaan keluargamu. Kamu harus mendahulukan kebutuhan yang terpenting terlebih dahulu baru kemudian kebutuhan yang lainnya.

3. Aspek Positif dan Negatif Perilaku Konsumtif
Setelah semua itu kamu lakukan, apa yang dapat kamu petik dari pembuatan skala prioritas kebutuhan tersebut? Adakah manfaatnya bagimu? Kita tahu bahwa sifat dasar manusia yang selalu ingin memenuhi semua kebutuhannya, sedangkan kebutuhan manusia tidak ada batasnya. Ketika kebutuhan satu sudah terpenuhi, akan muncul kebutuhan lainnya. Hal ini akan membuat manusia cenderung berperilaku konsumtif.
Tahukah kamu apa yang dimaksud perilaku konsumtif? Perilaku konsumtif adalah perilaku atau gaya hidup yang suka membelanjakan uang tanpa pertimbangan yang matang. Perilaku konsumtif dapat membawa dampak positif dan negatif bagi konsumen serta pihak lain.
Perilaku konsumtif membawa dampak positif bagi konsumen dan produsen. Dampak positif tersebut antara lain sebagai berikut.
a. Memberikan Kepuasan bagi Konsumen
Konsumen melakukan kegiatan konsumsi dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Oleh karena itu, untuk mewujudkannya, konsumen akan membeli barang dan jasa apa pun yang diinginkan sehingga akan memperoleh kepuasan yang maksimal.

b. Memberikan Keuntungan bagi Produsen dan Kegiatan Ekonomi Lain
Masyarakat yang konsumtif akan menjadi dorongan bagi produsen untuk memproduksi barang dan jasa, sebab kemungkinan akan terbeli lebih besar. Kegiatan produksi secara khusus dan kegiatan ekonomi lainnya akan semakin menguntungkan.

c. Meningkatkan Perputaran Roda Perekonomian
Perilaku konsumtif menyebabkan perputaran uang dan modal akan lebih cepat dan investasi lebih besar sehingga dalam lingkup nasional perekonomian akan berjalan lebih cepat. Secara langsung, keadaan ini akan membuka lapangan kerja yang seluas-luasnya bagi masyarakat dan secara tidak langsung, pendapatan masyarakat akan meningkat.

4. Dampak negatif perilaku konsumtif antara lain sebagai berikut.
a. Terjadinya Pemborosan
Ketika seseorang berbelanja di pasar, toko, atau swalayan terkadang lupa dengan tujuan semula, yaitu membeli barang-barang yang diperlukan. Mengetahui adanya promosi dan melihat barang yang bagus, ia tertarik untuk membelinya. Perilaku inilah yang menyebabkan terjadinya pemborosan. Seharusnya ia dapat memakai uangnya untuk keperluan yang lebih penting.

b. Meimbulkan Kesenjangan Sosial
Perilaku konsumtif akan menyebabkan terjadinya kesenjangan sosial di masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari sebuah keluarga yang berperilaku konsumtif akan kelihatan paling menonjol di antara yang lain. Mereka mempunyai barang-barang baru yang belum tentu dibutuhkan.

c. Menimbulkan Inflasi
Inflasi adalah kenaikan harga-harga secara umum. Apabila masyarakat berperilaku konsumtif, permintaan barang akan meningkat. Naiknya permintaan barang-barang akan menyebabkan harga barang juga naik sehingga perilaku konsumtif dapat menyebabkan inflasi.

5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsumsi
Besar kecilnya tingkat konsumsi seseorang atau sebuah keluarga dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan faktor nonekonomi.
a. Tingkat Penghasilan
Pada umumnya makin tinggi tingkat penghasilan seseorang atau sebuah keluarga, makin banyak barang dan jasa yang dapat dikonsumsi. Sebaliknya, jika pendapatan rendah tingkat konsumsinya pun semakin terbatas.

b. Tingkat Harga Kebutuhan
Apabila harga barang-barang kebutuhan keluarga mahal, jumlah uang yang harus dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan tentu banyak. Oleh karena itu, kenaikan harga barang-barang menyebabkan jumlah pengeluaran rumah tangga keluarga meningkat. Apabila kenaikan ini tidak diikuti naiknya penghasilan keluarga, rumah tangga keluarga harus mengurangi jumlah dan jenis barang yang dikonsumsinya.

c. Ketersediaan Barang dan Jasa
Meskipun penghasilan atau pendapatan seseorang tinggi, ia tidak dapat mengkonsumsi barang yang diinginkan jika barangnya tidak tersedia. Misalnya, ketika pasokan minyak tanah yang dibutuhkan masyarakat terhambat, masyarakat tidak bisa mengkonsumsinya. Mungkin kamu juga merasakannya, ketika ketersediaan minyak tanah terbatas pada suatu waktu.

d. Tingkat Pendidikan
Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, semakin beragam kebutuhan orang tersebut. Kebutuhan pelajar SMP akan lebih besar dari kebutuhan pelajar SD, misalnya untuk alat-alat sekolah dan buku.
e. Jumlah Anggota Keluarga
Keluarga besar (dengan jumlah anggota keluarga yang banyak) pengeluarannya tentu juga besar. Hal ini karena setiap anggota keluarga memiliki kebutuhan sendiri-sendiri

f. Lingkungan dan Sosial Budaya
Lingkungan tempat tinggal juga mempengaruhi tingkat konsumsi seseorang. Misalnya, antara kamu yang tinggal di perkotaan dengan temanmu yang tinggal di pedesaan. Biasanya, kebutuhan orang yang tinggal di perkotaan akan lebih banyak, terutama jenis kebutuhan tersier seperti hiburan dan rekreasi. Selain itu, faktor sosial budaya yang berbeda antarsatu daerah juga mempengaruhi tingkat konsumsi penduduknya. Misalnya, umat muslim tidak mengkonsumsi daging babi karena larangan agama, sebagaimana umat Hindu tidak mengkonsumsi daging sapi.

6. Kegiatan Produksi
Kebutuhan hidup manusia baik berupa barang atau jasa sebagian besar memerlukan proses produksi. Perusahaan tempe dan tahu membeli kacang kedelai. Kacang kedelai itu kemudian diolah dengan teknik tertentu menjadi tempe atau tahu.Dengan demikian, terjadi perubahan bentuk: dari kacang kedelai menjadi tempe atau tahu. Kalau setiap hari kita makan roti goreng, tentu kita akan bosan. Tetapi, bila terigu (bahan dasar roti) ditambah dengan telur, mentega, cokelat, gula, dan diolah oleh seorang tukang kue, kita akan bisa menikmati enaknya blackforest.

a. Masalah Pokok Produksi
Masalah pokok dalam kegiatan produksi adalah seperti berikut.
1) Barang apa yang akan diproduksi? Keterbatasan sumber daya yang tersedia menyebabkan tidak mungkin untuk memproduksi semua barang yang diperlukan masyarakat. Oleh sebab itu, harus dilakukan seleksi. Dalam menentukan barang apa yang akan diproduksi, hal yang harus diperhatikan ialah apakah bahan baku tersedia, apakah tenaga ada, apakah pemasaran lancar, dan yang penting apakah mendatangkan keuntungan?
2) Bagaimana cara memproduksi? Teknik memproduksi akan berpengaruh kepada tenaga kerja yang diperlukan.
3) Untuk siapa barang tersebut diproduksi? Sasaran produksi juga berpengaruh: apakah konsumen dari golongan menengah ke atas, konsumen dalam atau luar negeri, dll.
Memproduksi barang yang sesuai selera konsumen akan berpengaruh terhadap kelancaran produksi.

b. Nilai Guna Produksi
Kegiatan produksi dilakukan masyarakat baik individu maupun kelompok untuk menghasilkan atau meningkatkan kegunaan suatu barang atau jasa. Perhatikanlah kegiatan pembuatan kemeja yang dilakukan perusahaan pakaian jadi, kegiatan pembuatan kusen rumah yang dilakukan perusahaan bangunan, atau kegiatan produksi lainnya. Kegiatan-kegiatan tersebut dapat dikelompokkan ke dalam kegiatan produksi
Produksi dilakukan untuk menghasilkan dan atau menambah nilai guna barang. Setiap barang hasil produksi memiliki nilai yang berbeda-beda. Sepotong roti tawar akan berbeda nilainya dengan sepotong blackforest walaupun bahan dasarnya sama, terigu. Sebotol air mineral di halte bus akan berbeda harganya jika dibeli di hotel berbintang. Nilai guna suatu barang dan jasa dipengaruhi oleh faktor pelayanan, bentuk, tempat, waktu, dan pemilikan serta nilai guna dasar.
Banyak kegiatan produksi yang dilakukan oleh seseorang bukan hanya menciptakan satu nilai guna saja, tetapi dapat mencakup beberapa nilai guna. Misalnya, seorang petani menanam padi, menggiling padi menjadi beras, dan menjualnya ke pedagang beras. Nilai guna yang ditimbulkan adalah nilai guna dasar (menanam bibit padi menjadi padi), nilai guna bentuk (dari padi diproses menjadi beras), nilai guna tempat (dari tempat petani ke tempat pedagang beras), dan nilai guna pelayanan (pengiriman beras dari tempat petani ke tempat pedagang beras).
c. Faktor Produksi
Untuk dapat memproduksi barang atau jasa, diperlukan alat atau sarana produksi. Alat atau sarana produksi ini dikenal sebagai faktor produksi. Karena terdapat begitu banyak kegiatan produksi, dengan demikian terdapat juga berbagai faktor produksi.

Faktor-faktor produksi tersebut dapat dikelompokkan menjadi seperti berikut.
1) faktor produksi alam (tanah, air, udara, mineral, dan tenaga alam);
2) faktor produksi tenaga kerja (terdidik: dokter, guru, pengacara; terlatih: sopir, penjahit, tukang kayu; tenaga kasar: tukang angkut di pelabuhan, pesuruh);
3) faktor produksi modal (traktor, jala, pabrik, dll.); dan
4) faktor produksi kewirausahaan (misalnya manager yang mempunyai kemampuan mengorganisasi ketiga faktor produksi lainnya dengan berhasil).

d. Kegiatan Produksi
Di masyarakat, ada begitu banyak kegiatan produksi. Untuk memudahkan, kegiatan produksi itu dikelompokkan atas:
1) produksi sektor primer (mengolah sumber alam seperti kegiatan pertanian, peternakan, perikanan), sekunder (mengolah hasil sektor primer seperti pabrik tempe, perusahaan mebel), dan tersier (menyediakan jasa seperti sekolah, bank);
2) produksi sektor publik (milik pemerintah seperti PLN, KIA) dan swasta (perorangan maupun kelompok);
3) produksi sektor konsumsi (hasilnya langsung dapat memenuhi kebutuhan manusia seperti praktek dokter, tukang pisang goreng) dan investasi (hasilnya dibutuhkan oleh sektor konsumsi seperti mesin-mesin).
e. Perluasan Produksi dan Peningkatan Mutu
Seorang produsen akan selalu berusaha meningkatkan jumlah dan mutu produksinya.
1) Perluasan Produksi
a) Ekstensifikasi: memperluas faktor-faktor produksi faktor alam, faktor tenaga kerja, faktor modal, dan faktor kewirausahaan)
b) Intensifikasi: meningkatkan kemampuan produksi faktor-faktor produksi, seperti memilih bibit unggul, menggunakan mesin-mesin berteknologi canggih.

2) Peningkatan mutu
a) Meningkatkan kualitas bahan baku lewat pemilihan dan pengawasan bahan baku serta penelitian-penelitian
b) Meningkatkan kondisi mesin atau peralatan (selalu mengikuti perkembangan teknologi)
c) Meningkatkan kualitas SDM
d)
7.Kegiatan Distribusi
Kamu ke sekolah memakai sepatu. Sepatumu itu diproduksi di pabrik sepatu. Dari mana kamu mendapat sepatu itu? Tentu saja kamu tidak membeli di pabriknya, bukan! Kalau kamu tinggal di desa, kamu bisa membeli susu langsung dari peternak sapi dan meminumnya. Kalau kamu tinggal di kota, dimana sapi sulit ditemukan, bagaimana kamu mendapatkan susu segar? Bagaimana sampai sepatu dan susu dapat sampai ke tanganmu sebagai konsumen?
Sasaran produsen dalam memproduksi suatu barang ialah barang itu sampai ke tangan konsumen. Barang yang dihasilkan tidak akan berguna jika tidak disalurkan atau didistribusikan kepada masyarakat yang membutuhkan. Jika kamu di desa, kamu dapat langsung membeli susu di peternak sapi perah. Dengan demikian, kamu sebagai konsumen berhubungan langsung dengan produsen. Namun, jika kamu tinggal di kota, dan ingin minum susu segar, kamu dapat menemukannya di pasar swalayan atau pada tukang susu segar yang menjadi langgananmu.
Kegiatan produsen menyalurkan produksinya kepada konsumen merupakan kegiatan distribusi. Orang yang melakukan penyaluran hasil produksi disebut distributor. Distributor membantu baik produsen maupun konsumen. Jadi, distributor merupakan jembatan antara produsen dan konsumen.
a. Sistem dan Saluran Distribusi
Dari contoh di atas, kita dapat lihat bahwa ada dua cara produsen memasarkan hasil produksinya: secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung; kamu membeli susu langsung di peternak sapi perah. Secara tidak langsung: kamu membelinya dari tukang susu segar langgananmu (yang mendapat susu segar tersebut dari peternak sapi perah) yang berkeliling mengantarkan susu segar dengan sepedanya.
Dari kedua sistem tersebut, dapat dilihat bahwa pada sistem distribuasi tidak langsung, ada tukang susu segar keliling yang mengantarkan susu dengan sepedanya. Tukang susu ini merupakan salah satu contoh perantara antara produsen dan konsumen. Pedagang susu ini dikatakan sebagai salah satu lembaga distribusi. Lembaga distribusi ini sering disebut juga dengan saluran distribusi. Makin panjang saluran distribusi yang dipakai, makin banyak biaya yang dikeluarkan sehingga makin mahal harga suatu barang.
Siapa saja yang terlibat dalam saluran distribusi dapat ditinjau dari cara melakukan distribusi, pihak yang dilalui distribusi, dan bentuk benda yang didistribusikan.

b. Cara Melakukan Distribusi
Seperti telah dijelaskan di atas, dari cara melakukan distribusi, ada dua saluran distribusi: distribusi langsung dan distribusi tidak langsung. Dalam distribusi tidak langsung, terdapat pedagang, perantara khusus, serta importer dan eksporter.
(1) Pedagang: orang atau perusahaan yang usahanya memperjualbelikan barang dagangan dan mereka ikut memiliki barang tersebut. Pedagang bertindak untuk dan atas nama sendiri dan menanggung seluruh risiko yang dideritanya.

Termasuk dalam kategori pedangang ialah:
- produsen yang sekaligus menjual hasil produksinya
- pedagang besar yang melakukan pembelian dari produsen secara besarbesaran dan menjualnya kembali kepada pedagang eceran
- pedagang kecil (retailer atau eceran) melakukan penjualan langsung kepada konsumen
(2) Perantara khusus di antaranya ialah
- agen : perantara yang menjal barang hasil produksi perusahaan tertentu dan mendapat upah sebanding dengan nilai barang yang dijualnya
- makelar : perantara perdagangan yang bertindak atas nama orang lain untuk menjual/membeli barang dengan menerima balas jasa yang disebut provisi/kurtasi
- komisioner : perantara yang bertindak atas namanya sendiri dan bertanggung jawab atas tindakan yang dilakukan dalam mengadakan perjanjian jual beli dengan menerima balas jasa yang disebut komisi.
(3) Importer den eksportir: mendatangkan barang dari luar negeri dan menjual
barang ke luar negeri.
(4) Lembaga-lembaga pembantu lainya seperti supermarket, koperasi konsumsi, bank,
perusahaan asuransi, lembaga periklanan

c. Pihak yang Dilalui Distribusi
Berdasarkan pihak yang dilalui distribusi, saluran distribusi terdiri atas:
(1) penyaluran melalui pedagang: pedagang di sini ialah pedagang besar yang
sekaligus bertindak sebagai agen kemudian menyalurkannya kepada
konsumen melalui agen
(2) penyaluran melalu koperasi, misalnya hasil pertanian petani disalurkan melalui
KUD
(3) penyaluran melalui toko: produsen menyalurkan produksinya melalui tokonya
sendiri atau melalui agen, misalnya produsen sepatu Bata punya toko sepatu Bata
(4) penyaluran dari rumah ke rumah
(5) penyaluran melalui tempat tertentu yang telah disediakan, misalnya pasar, stan
Pameran
3) Bentuk Benda yang Didistribusi
Berdasarkan bentuk benda yang didistribusi, saluran distribusi terdiri atas: distribusi
barang dan jasa serta distribusi faktor-faktor produksi, misalnya menyewakan tanah, menyalurkan tenaga kerja.

C. Macam – Macam Badan Usaha.
Istilah perusahaan dan atau badan usaha dapat kita jumpai pada berbagai sumber dan kesempatan di berbagai tempat. Kita sering menjumpai kedua istilah itu di koran, di buku, pada papan nama perusahaan di pabrik atau di kantor, pada pembungkus suatu produk, di televisi, di radio, dan lainnya.
Perusahaan merupakan unit teknis yang bertujuan untuk produksi. Adapun badan usaha merupakan unit juridis yang bertujuan mendapatkan keuntungan. Ini berarti perusahaan itu pada dasarnya merupakan unit teknis dari suatu badan usaha untuk mencapai tujuannya mendapatkan keuntungan.
Dapat dikatakan bahwa kegiatan perusahaan merupakan bagian dari kegiatan badan usaha. Perusahaan sekedar merupakan alat bagi badan usaha untuk meghasilkan produk (barang/jasa) dalam rangka mencapai keuntungan (laba). Jadi, perusahaan hanya berurusan dengan menghasilkan produk (barang/jasa), sedangkan urusan untung/rugi merupakan urusan badan usaha.

1. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
BUMN adalah badan usaha yang modalnya dimiliki oleh negara (pemerintah) baik seluruhnya maupun sebagian. Bentuk badan usaha milik pemerintah dikelompokkan ke dalam perusahaan jawatan (Perjan), perusahaan umum (Perum), dan perusahaan perseroan (persero atau PT).

a. Perusahaan jawatan (Perjan)
Perusahaan jawatan adalah bentuk badan usaha milik negara yang hampir seluruh modalnya dimiliki oleh pemerintah. Perjan ini berorientasi pelayanan pada masyarakat sehingga selalu merugi. Sekarang sudah tidak ada perusahaan BUMN yang menggunakan model perjan karena besarnya biaya untuk memelihara perjan tersebut.
b. Perusahaan umum (Perum)
Perum adalah bentuk badan usaha milik negara yang bertujuan melayani masyarakat sekaligus mencari keuntungan. Bagian pelayanan dan mencari keuntungan hampir seimbang.
Contoh: Perum Damri

c. Persero
Persero adalah perusahaan yang melakukan usaha dengan tujuan utama mencari laba walaupun tetap melayani masyarakat umum. Bagian mencari keuntungan lebih besar daripada melayani kepentingan masyarakat umum. Misalnya, PT Bank BNI, PT Bank Mandiri, PT Pelindo, PTP Nusantara, PT Garuda Indonesia, dan PT Telekomunikasi.

d. Badan Usaha Milik Swasta adalah badan usaha yang modalnya dimiliki oleh swasta. Misalnya, PT Indofood, PT HM Sampoerna, dan PT Bumi Karsa.

e. Badan Usaha Campuran adalah badan usaha yang modalnya berasal dari campuran negara (pemerintah) dengan swasta sehingga dimiliki oleh pemerintah dan swasta. Misalnya, PT Bank Central Asia. Badan usaha menurut bentuk hukumnya dapat digolongkan menjadi Perusahaan Perseorangan, Firma, Persekutuan Komanditer (CV = Coomanditer Vennotschaft), Perseroan Terbatas (PT), Koperasi, dan Yayasan.

f. Perusahaan perseorangan
Perusahaan perseorangan adalah perusahaan yang dimiliki oleh orang seorang. Umumnya perusahaan perseorangan tidak memiliki badan hukum. Pemiliknya bertanggung jawab penuh atas perusahaan sehingga kekayaan pemilik dan kekayaan perusahaan tidak terpisah. Dengan demikian, tanggung jawab pemilik tidak terbatas atas semua utang perusahaan.

g. Firma (Fa)
Firma adalah perusahaan yang dibentuk oleh dua orang atau lebih dengan memakai satu nama. Semua pemilik sama-sama bertanggung jawab penuh atas perusahaan. Laba yang diperoleh biasanya dibagi menurut perbandingan modal yang dimasukkan ke perusahaan. Firma ini didirikan dengan akta notaris, namun belum sampai pada bentuk badan hukum yang disahkan oleh Menteri Kehakiman dan HAM.

h. Persekutuan komanditer (CV = Coomanditer Vennotschaft)
Persekutuan komanditer (CV) adalah persekutuan dari beberapa orang yang mengumpulkan modal dan di antara mereka ada seorang atau beberapa orang yang hanya memasukkan modal saja.
Persekutuan komanditer (CV) mempunyai dua kelompok anggota/pemilik.
1) Pemilik modal yang menjalankan perusahaan disebut pesero aktif atau pesero pengusaha.
2) Pemilik modal yang hanya memasukkan modal tanpa ikut menjalankan perusahaan disebut pesero diam atau pesero komanditer.
Pesero aktif bertanggung jawab penuh atas semua kegiatan perusahaan sedangkan pesero komanditer bertanggung jawab sebatas modal yang dimasukkannya, artinya pesero aktif tanggung jawabnya tidak terbatas mengenai kekayaan dan utang perusahaan.

i. Perseroan Terbatas (PT)
Perseroan terbatas adalah perseroan yang modalnya berasal dari penjualan saham (sero). Orang atau badan yang membeli atau memiliki saham perseroan terbatas berarti ikut memiliki PT tersebut sebatas saham yang dimiliki. PT ini didirikan dengan akta notaris dan disetujui oleh
Menteri Kehakiman dan HAM, didaftarkan pada pengadilan negeri, serta diumumkan dalam lembaran negara.
Dalam akta pendirian PT harus tercantum
• nama perusahaan,
• tempat kedudukan,
• maksud dan tujuan perusahaan,
• jangka waktu pendirian perusahaan,
• jumlah modal dasar (statuter),
• jumlah lembaran saham dan nilai nominal saham per lembar.
Jadi, dapat dikatakan bahwa PT merupakan badan usaha yang memiliki badan hukum tersendiri. Sehingga sebuah PT dapat menuntut dan dituntut.
Menurut jenisnya, PT terbagi menjadi tiga bagian.
- PT Tertutup adalah PT yang modal sahamnya dimiliki oleh orang tertentu atau keluarga tertentu saja. Biasanya saham yang dikeluarkan langsung berbentuk saham atas nama, begitu juga dalam akta pendirian disebutkan siapa saja yang dapat memiliki atau membeli saham PT tersebut.
- PT Terbuka adalah PT yang sahamnya dapat dimiliki atau dibeli siapa saja yang memenuhi syarat. Biasanya bentuk sahamnya adalah saham atas unjuk yang bebas diperjualbelikan kepada siapa saja yang menginginkan. PT Terbuka umumnya diberi tanda (kode) Tbk (Terbuka). Misalnya, PT Bank Central Asia Tbk
- PT Kosong adalah PT yang sudah ada izin usahanya dan izin lainnya, namun kegiatannya tidak aktif. PT Kosong ini dapat diperjualbelikan, artinya orang atau badan yang ingin membelinya sudah langsung dapat memiliki izin yang telah diperoleh PT sebelumnya.

2. Koperasi
Koperasi berasal dari kata co operative yang berarti usaha bersama. Selain itu koperasi dapat diartikan sebagai usaha yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan prinsip kebersamaan untuk mencapai tujuan tertentu, yaitu memenuhi kebutuhan. Namun, tidak semua usaha ekonomi yang dilakukan sekelompok orang dengan prinsip kebersamaan dapat disebut sebagai koperasi. Untuk dapat disebut sebagai koperasi paling tidak usaha tersebut berazaskan kekeluargaan. Berdasarkan Undang-undang No. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian Indonesia, disebutkan bahwa koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas azas kekeluargaan.
Berdasarkan pengertian koperasi di atas, terkandung beberapa makna pokok sebagai berikut.
a. Koperasi sebagai badan usaha
Koperasi sebagai badan usaha, berarti koperasi harus melakukan prinsip-prinsip sesuai yang diterapkan badan usaha, yaitu berusaha memperoleh keuntungan atau sisa hasil usaha.
b. Koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat
Koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat, berarti koperasi berusaha melibatkan rakyat banyak dalam melakukan usaha bersama untuk memenuhi kebutuhan, memperoleh keuntungan, serta meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan bersama.
c. Koperasi beranggotakan orang-orang atau badan hukum
Koperasi beranggotakan orang-orang terlihat pada koperasi primer, dimana para anggota berasal dari orang pribadi. Misalnya, di sekolahmu ada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI), anggotanya adalah para guru dan pegawai. Koperasi yang beranggotakan badan hukum artinya para anggota koperasi berasal dari beberapa koperasi yang bergabung membentuk satu koperasi tertentu.
d. Prinsip koperasi
Usaha koperasi yang dikelola oleh para anggota dengan membentuk pengurus koperasi melalui Rapat Anggota, dilaksanakan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi.

3. Yayasan
Yayasan adalah badan usaha yang didirikan oleh orang atau pemerintah dengan jalan memisahkan kekayaannya untuk tujuan tertentu terutama tujuan sosial. Yayasan ada yang didirikan dan dimiliki oleh swasta, seperti Yayasan Dharmais, Yayasan Olah Raga, Yayasan Panti Asuhan, dan ada pula yayasan yang dimiliki pemerintah, seperti Yayasan Televisi Republik Indonesia (TVRI). Modal yayasan berasal dari uang yang dipisahkan dari pemiliknya, yaitu dari sumbangan-sumbangan, derma, dan lain-lain.

4. Tujuan Badan Usaha
Tujuan perusahaan adalah menghasilkan barang dan jasa sedang tujuan badan usaha adalah mencari laba dan melayani masyarakat. Apabila hubungan antara perusahaan dan badan usaha itu diibaratkan sebagai hubungan antara nelayan dan jala, maka jalanya adalah perusahaan dan nelayannya adalah badan usaha. Jala digunakan untuk menangkap ikan, dan nelayan berusaha untuk mendapatkan keuntungan dari hasil penjualan ikan. Perusahaan hanya melakukan usaha menghasilkan barang dan jasa, sedang usaha memperoleh laba adalah urusan badan usaha.
Badan usaha yang didirikan bertujuan mencari laba dan melayani masyarakat. Usaha untuk mencapai laba yang diinginkan dijalankan dalam wadah yang disebut perusahaan.
Tujuan perusahaan adalah menghasilkan barang atau jasa. Barang dan jasa yang akan dihasilkan memerlukan bahan baku atau faktor produksi. Semakin banyak faktor produksi yang digabung untuk menghasilkan barang atau jasa, maka semakin besar kemungkinan diperoleh hasil yang lebih besar (banyak). Misalnya, menghasilkan padi dengan menggabung tiga faktor produksi (tanah, tenaga kerja, dan modal) yang dikelola oleh petani yang handal dan berpengalaman, akan berpeluang memperoleh hasil yang lebih banyak.
Kegiatan usaha yang dilakukan untuk menghasilkan barang dan jasa dengan menggabung faktor-faktor produksi yang tersedia dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan non ekonomi.
Faktor ekonomi berupa perhitungan biaya yang harus dibayar terhadap balas jasa pemakaian faktor produksi. Faktor ekonomi disebut juga faktor internal yang merupakan faktor-faktor yang berada dalam kegiatan badan usaha dan berpengaruh langsung kepada hasil produksi, seperti tenaga kerja, modal, bahan mentah, peralatan, dan sumber-sumber ekonomi lain yang dipakai dalam kegiatan badan usaha.
Sedangkan faktor non ekonomi berupa kejadian yang tidak dapat diperhitungkan sebelumnya (di luar kemampuan manusia), seperti keadaan alam, keamanan kemajuan pendidikan dan teknologi, budaya, dan struktur perekonomian.
Semua kegiatan dalam pengelolaan badan usaha pada dasarnya ditujukan untuk kemajuan perusahaan dan kemakmuran karyawannya. Untuk tujuan tersebut, badan usaha harus dikelola secara profesional, yaitu dengan melakukan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia. Pengelolaan badan usaha juga harus dipegang oleh orang-orang yang berjiwa pengusaha, dengan selalu menerapkan norma-norma yang berlaku dan selalu bertindak manusiawi dalam menjalankan usahanya.

D. Pertimbangan yang Perlu diperhatikan Dalam Berbisnis.
1. Tempat yang terikat pada alam
Lokasi ini tak dipengaruhi manusia dan harus terdapat di tempat lahan dasar itu dihasilkan. Tempat ini sesuai badan usaha ekstraktif dan agraris.
Misalnya, tambang minyak bumi.
2. Tempat yang berdasarkan sejarah
Jika badan usaha bergerak di bidang yang sifat usahanya turun-temurun, maka harus dicari daerah yang sudah menjadi trademark bagi masyarakat. Dan tempat ini sesuai dengan perusahaan yang menghasilkan barang-barang yang memiliki kekhasan.
Misalnya, produksi batik di Yogyakarta, payung di Tasikmalaya.

3. Tempat berdasarkan peraturan pemerintah
Letak perusahaan untuk usaha-usaha tertentu, ditentukan oleh pemerintah. Hal ini dilakukan pemerintah demi keamanan masyarakat. Misalnya, perusahaan senjata, peternakan, dan perusahaan yang banyak menghasilkan polusi seharusnya jauh dari pemukiman penduduk.

4. Tempat berdasarkan pertimbangan ekonomi
Agar barang yang dihasilkan harganya murah dan terjangkau masyarakat, maka letak badan usaha diusahakan dekat dengan pasar, dekat dengan tenaga kerja, dan dekat dengan bahan baku sehingga biaya produksi rendah. Misalnya, tempat perusahaan dagang sebaiknya terdapat di tempat konsumen dan tempat perusahaan industri harus dekat bahan baku, pasar, dan dekat tenaga air dan listrik.

5. Tempat menurut lapangan usaha yang dilakukan
Peternakan sapi perah, perusahaannya terletak di daerah dingin dimana sesuai dengan usaha yang dilakukan yang membutuhkan daerah yang dingin atau daerah pegunungan.

E. Badan Usaha yang dikelola Secara Professional dan Manusiawi
Kriteria Badan Usaha yang Dikelola secara Manusiawi dan Profesional antara lain sebagai berikut.
1. Mempunyai Manajemen yang Baik
Faktor manajemen sangat dibutuhkan dalam usaha apa pun. Manajemen merupakan suatu sistem pengelolaan perusahaan secara efektif dan efisien untuk mewujudkan tujuan perusahaan. Efektif artinya sesuai dengan tujuan, efisien artinya hasil yang didapat lebih tinggi dari pengorbanan. Apabila system manajemennya baik, perusahaan akan berhasil. Jika manajemennya buruk, perusahaan tidak akan berhasil.
2. Adanya Spesialisasi (Pembagian) Kerja
Spesialisasi mendorong perusahaan untuk meningkatkan hasil produksinya. Oleh karena itu, para pekerja melakukan pekerjaan sesuai dengan bidang keahliannya. Dengan pembagian kerja ini, tidak akan terjadi tumpang tindih tanggung jawab dalam perusahaan.
3. Akuntabilitas
Hal ini berkaitan dengan sistem pengelolaan keuangan yang dilakukan perusahaan. Dalam melaporkan kinerjanya perusahaan harus menyajikan secara akuntabel sehingga pihak-pihak yang berkepentingan dapat mengetahui secara transparan dan jelas. Misalnya laporan keuangan dibuat secara rutin dalam bentuk laporan semesteran, triwulanan, atau bulanan.
4. Kemandirian
Sikap ini menuntut pengelola perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya untuk melepaskan diri dari berbagai pengaruh atau tekanan yang berasal dari pihak tertentu yang dapat mengganggu, merugikan, atau mengurangi objektivitas pengambilan keputusan.
5. Keadilan
Perlakuan adil dimaksudkan untuk diberikan kepada pihak manajemen perusahaan, karyawan, dan masyarakat sekitar. Misalnya karyawan diberikan hak upah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Selain itu, masyarakat sekitar diberi kesempatan untuk bekerja di perusahaan dan pembangunan fisik sekitar perusahaan ditingkatkan.
6. Memperhatikan Kelestarian Lingkungan
Keberhasilan perusahaan tidak hanya dipengaruhi oleh pihak manajemen tetapi dari lingkungan sekitar perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus menjaga lingkungan sekitar dari dampak yang ditimbulkan oleh perusahaan, baik dampak positif maupun negatif. Misalnya, limbah industri harus diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke sungai atau laut.

F. Peranan Pemerintah Sebagai Pelaku Dan Pengatur Kegiatan Ekonomi.
Dalam perekonomian pemerintah berperan sebagai pengatur kegiatan ekonomi. Dalam hal ini pemerintah dapat mengatur, mengarahkan, dan mengendalikan kegiatan ekonomi melalui berbagai kebijakan, peraturan, undang-undang, dan pengawasan secara langsung di lapangan. Bentuk peran pemerintah dalam mengatur kegiatan ekonomi sebagai berikut.
• Membuat perencanaan ekonomi jangka pendek, menengah, dan panjang untuk mengarahkan kehidupan ekonomi ke kondisi yang diinginkan.
• Menyediakan sarana dan prasarana publik untuk mendukung kebutuhan fisik dan nonfisik masyarakat. Misalnya jembatan, sekolah, tempat ibadah, jalan raya, rumah sakit, dan pertahanan keamanan.
• Menetapkan peraturan untuk mengatur, melindungi, atau mengarahkan kegiatan konsumsi, produksi, dan distribusi agar sesuai dengan program pembangunan. Misalnya melakukan operasi pasar atas harga kebutuhan bahan pokok yang naik.
• Pengawasan jalannya perekonomian, misalnya saat terjadi kelangkaan minyak tanah, pemerintah perlu mengawasi distribusi agar pasokan minyak tidak terlambat.
• Menjaga stabilitas harga, yaitu dengan jalan mengendalikan inflasi.
• Mengadakan bimbingan dan penyuluhan kepada pelaku ekonomi yang masih lemah atau bagi pengusaha yang baru melakukan kegiatan usaha.
• Menyediakan kebutuhan bahan pokok yang dibutuhkan masyarakat. Misalnya bahan bakar dan bahan kebutuhan pokok.
• Menentukan kebijakan ekonomi yang terkait dengan luar negeri.

1. Kreativitas
a. Pengertian Kreativitas
Pengertian kreativitas sebenarnya mempunyai cakupan luas yang meliputi hampir di seluruh bidang kehidupan. Ada yang mengaitkan kreativitas dengan gagasan-gagasan baru dalam dunia ilmu pengetahuan, seperti penemuan obat baru atau penemuan teknologi kloning. Ada yang mengaitkannya dengan dunia seni, seperti para pelukis, pencipta lagu, sastrawan, atau penulis buku. Sebagian yang lain menganggap kreativitas sebagai sikap hidup dan perilaku sehari-hari. Ada pula yang menganggap kreativitas tidak lebih dari cara kita berpikir.
Julius Chandra, dalam bukunya ”Kreativitas, Bagaimana Menanam, Membangun, dan Mengembangkannya”, mendefinisikan kreativitas yaitu berbagai jenis keterampilan khas manusia yang dapat melahirkan pengungkapan yang unik, berbeda, orisinal, baru, indah, tepat guna, tepat sasaran, dan tanpa meninggalkan tanggung jawab sosialnya.
Dari pengertian-pengertian tersebut, kreativitas dapat meliputi tiga hal:
1) Kreativitas merupakan kemampuan (ability), yaitu suatu kemampuan untuk membayangkan atau menemukan suatu hal yang baru.
2) Kreativitas merupakan sikap (attitude), yaitu kemampuan untuk menerima perubahan dan sesuatu yang baru.
3) Kreativitas merupakan sebuah proses (process), yaitu orang yang kreatif merupakan orang yang terus-menerus membuat perubahan dan perbaikan secara bertahap pada pekerjaan mereka.
Dalam tindakan ekonomi sehari-hari, kreativitas akan lebih tepat dimaknai sebagai keluwesan pemikiran. Untuk bisa berpikir secara luwes, seseorang harus mempunyai daya imajinasi. Dengan berimajinasi, kamu berusaha memainkan gagasan dan mencoba memikirkan segala alternatif atau pilihan yang ada.
Dengan menggunakan imajinasi, kamu akan mampu melihat lebih jauh. Artinya, solusi-solusinya tidak dibatasi oleh sesuatu yang lazim atau aturan-aturan yang tertulis. Memang, kita sering terjebak pada pemikiran yang klise karena kita hidup dalam rutinitas yang sama setiap hari. Misalnya, bangun pada pagi hari, mandi, sarapan, pergi ke sekolah, mengikuti les, mengerjakan PR kemudian tidur lagi. Sering kamu tidak menaruh perhatian pada hal-hal lain di sekitarmu. Jadi, ketika berhadapan dengan suatu masalah, kamu secara otomatis akan mengucapkan, ”Biasanya, jika ada masalah seperti itu akan diselesaikan

b. Ciri-Ciri Orang Kreatif
Orang yang menciptakan kreativitas adalah orang yang kreatif. Ciri-ciri orang kreatif sebagai berikut.
1) Memiliki Rasa Ingin Tahu Besar
Orang-orang kreatif umumnya selalu haus terhadap pengetahuan baru. Mereka berusaha mencari tahu dengan bertanya, mengamati, membaca, atau merasakan sendiri pengalaman baru untuk menemukan jawabannya. Coba tanyakan kepada diri sendiri, pernahkah kamu menemukan sesuatu yang menarik di sekitarmu? Misalnya, mengapa seekor semut selalu seolah-olah ”bersalaman” ketika bertemu semut yang lain? Ternyata, selidik punya selidik, semut saling membaui satu sama lain untuk menemukan kelompoknya dan mengetahui letak sarang mereka. Bagi orang kreatif, tidak ada hal yang tidak menarik untuk diamati, sebab bagi mereka, seluruh alam merupakan objek pengetahuan yang wajib untuk dieksplorasi. Dari kegiatan eksplorasi inilah akan muncul penemuan-penemuan yang hebat.
2) Bebas dalam Bertindak
Bebas dalam bertindak di sini bukan diartikan bebas bertindak semaunya sendiri dan selalu melanggar aturan. Jika ada temanmu yang suka membolos atau memakai seragam sembarangan, tidak berarti dia seorang yang kreatif. Kebebasan dalam segi mental kreatif lebih ditekankan pada tindakan yang tidak terpaku pada cara-cara atau ide yang sudah dianggap mapan saat itu. Namun, kebebasan yang seperti ini tetap memperhitungkan kerugian dan manfaatnya.
Artinya, kreativitas juga menuntut keberanian. Seseorang yang kreatif harus berani menghadapi risiko kegagalan dan yang pasti, kecaman atau kritik dari orang lain.
3) Orisinal
Orang yang kreatif pada dasarnya selalu memunculkan ide, cara berpikir, dan tindakan yang sedapat mungkin berbeda dari orang lain. Namun, tidak berarti orang yang selalu ingin berbeda adalah orang kreatif. Orisinal di sini diartikan sebagai sesuatu yang tulen, asli, atau sama sekali baru.
4) Optimis
Orang yang optimis akan selalu bersemangat (antusias), sabar, dan percaya diri. Orang seperti ini selalu yakin bahwa segala usaha yang dilakukan dengan sungguh-sungguh pasti ada hasilnya. Sikap optimis juga tercermin dari cara pandang terhadap kegagalan. Orang yang optimis menganggap kegagalan tidak akhir segalanya, tetapi kegagalan justru menjadi pelajaran berharga.
c. Mewujudkan Kreativitas dengan Karya Nyata
Kreativitas yang dimiliki seseorang dapat diwujudkan dalam bentuk karya nyata atau dalam pemecahan masalah. Berikut ini adalah langkah-langkah yang dapat ditempuh.
1) Persiapan
Persiapan dilakukan dengan belajar membuat perincian dari fakta-fakta yang ada di sekitar.
2) Konsentrasi Kreatif
Tahap ini dilakukan dengan mengembangkan diri untuk menemukan cara dalam memecahkan masalah.
3) Bermain dengan Gagasan
Setelah mendapatkan gagasan, kembangkan ide baru yang mungkin agak unik dan menyimpang dari yang sudah ada.
4) Mengukur Kelayakan Ide
Tahap ini dilakukan dengan mempertimbangkan apakah ide yang ditemukan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Pengertian inovatif dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari yang mampu mendorong peningkatan kesejahteraan

d. Inovasi dan Manfaatnya dalam Kehidupan
Kreativitas berhubungan erat dengan inovasi, sebab daya inovasi hanya akan berkembang jika seseorang mau berusaha dan belajar untuk menangkap apa pun yang terlihat, terdengar, dan terasa, serta memikirkannya secara kritis sebagaimana ciri-ciri orang kreatif. Berbagai penemuan yang membawa kemajuan bagi umat manusia dimulai oleh orang-orang yang gemar

1) Dapat Mengembangkan Kegiatan Ekonomi
Dengan inovasi akan muncul kegiatan-kegiatan ekonomi baru yang dapat menyerap tenaga kerja. Misalnya penemuan internet akan membuka beragam peluang bisnis, seperti penyewaan internet dan periklanan internet.

2) Menemukan Cara yang Baru dan Lebih Baik untuk MemecahkanMasalah
Penemuan suatu alat baru umumnya ditujukan untuk mempermudah manusia dalam menyelesaikan masalah sehari-hari. Manusia dapat mempersingkat pekerjaannya sehingga bisa melakukan hal lain. Misalnya, dengan inovasi perbankan yang menggunakan jasa internet, nasabah bisa membayar tagihan listrik dan telepon tanpa harus datang ke kantor PLN dan Telkom.

3) Dapat Meningkatkan Pengetahuan
Adanya inovasi, meskipun tampaknya belum berguna bagi masyarakat luas akan mendorong penemuan atau inovasi lain yang lebih bermanfaat. Pengetahuan manusia pun semakin berkembang dalam menyempurnakan penemuan-penemuannya.

e. Syarat Inovasi
Ada persyaratan yang harus dipenuhi saat ingin berinovasi sebagai berikut:
1) Inovasi adalah Karya
Inovasi menghasilkan karya. Oleh karena itu, diperlukan adanya bakat, kelihaian, kepekaan, pengetahuan, ketekunan, dan keuletan. Inovator umumnya mempunyai kelebihan-kelebihan tersebut. Inovator juga fokus pada satu bidang saja.

2) Inovasi Membangun Kekuatan
Inovasi selalu dihadapkan pada melihat peluang dan memanfaatkan kemampuan dan kelebihan yang dimiliki. Inovasi harus dilakukan dengan tekun dan penuh kerja keras.
3) Inovasi Berdampak pada Perekonomian Masyarakat
Inovasi harus memberi dampak perubahan pada masyarakat. Tentu saja perubahan ini tertuju pada keadaan yang lebih baik.

2. Proses kemandirian dalam usaha meningkatkan kesejahteraan
Setiap orang atau masyarakat tentu menginginkan kehidupan yang sejahtera, tercukupi segala kebutuhan dan keinginannya. Namun, bagaimana cara mewujudkan kesejahteraan tersebut adalah pertanyaan yang harus dijawab. Apakah kita akan menggantungkan kepada orang lain atau pada kekuatan kita sendiri. Orang yang selalu menggantungkan diri kepada orang lain tentu bukanlah orang yang mandiri. Contohnya sangat sederhana, yaitu dalam mengerjakan ulangan.
Untuk menjadi pribadi yang mandiri harus dimulai dari diri sendiri sejak usia dini. Setiap individu akan belajar bersikap mandiri dalam menghadapi berbagai situasi lingkungan dan perubahan-perubahannya. Dengan kemandiriannya, seseorang dapat memilih jalan hidupnya untuk berkembang lebih mantap. Sebagian dari kita memang masih tergantung secara ekonomis dan psikologis. Tentu saja hal ini harus diubah perlahanlahan karena setiap manusia dewasa harus mengalami kehidupan sendiri.
Setiap orang harus mencari penghasilan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Keuntungan lain dari sikap mandiri adalah tumbuhnya rasa percaya diri. Orang yang percaya diri bisa melakukan pekerjaan jauh lebih banyak daripada mereka yang rendah diri. Mereka mampu mengambil keputusan dan inisiatif untuk menghadapi setiap tantangan dalam pekerjaannya.
Untuk memiliki watak kemandirian tidak dapat diperoleh secara instan. Semua membutuhkan proses. Kemandirian merupakan sikap individu yang diperoleh selama perkembangan hidupnya. Oleh karena itu, pembentukan kemandirian mencakup dua aspek, yaitu aspek kepribadian dan lingkungan.
a. Aspek Kepribadian
Aspek kepribadian adalah aspek yang terkait dengan watak atau karakter seseorang. Dalam hal ini sifat atau karakter orang yang mandiri adalah:
1) memiliki hasrat bersaing (kompetisi) untuk maju demi kebaikan diri dan lingkungannya;
2) berani mengambil keputusan;
3) memiliki inisiatif dalam memecahkan masalah;
4) percaya diri; dan
5) memiliki rasa tanggung jawab.

b. Aspek Lingkungan
Faktor lingkungan, meliputi lingkungan rumah maupun masyarakat sekitar. Seorang anak yang tidak dibiasakan hidup mandiri pasti akan sulit tumbuh menjadi mandiri. Biasanya, hidup mandiri pada anak setelah mereka berumur 8 atau 9 tahun. Misalnya, orang tua mengajarkan agar anak dapat mandi sendiri, makan sendiri, dan tidak selalu memerintah orang lain untuk pekerjaan yang bisa dilakukan.
Dalam lingkup yang lebih besar misalnya negara, kemandirian menjadi sangat penting. Jika kamu cermati salah satu penyebab negara Indonesia masih terimpit utang luar negeri adalah kurangnya rasa kemandirian dari bangsa kita sendiri. Negara kita masih sangat tergantung pada negara maju untuk mendapatkan pinjaman dana dan investasi. Tidak mustahil jika negara yang memberi pinjaman tersebut kemudian ikut turut campur dalam penetapan kebijakan di dalam negeri.
Dari hal-hal kecil dan bersifat keseharian inilah sifat mandiri bisa dipupuk serta dikembangkan. Ketika dewasa, orang-orang yang mandiri tidak tergantung pada ketersediaan lapangan pekerjaan. Mereka akan berinisiatif untuk memulai sebuah usaha wiraswasta dengan modal dan kemampuan yang dimilikinya. Ditambah dengan jiwa kreatif, mereka pasti bisa mencapai keberhasilan.
Dalam ekonomi, seorang pengusaha selalu berhadapan dengan dua hal: untung atau rugi. Dan, tidak ada seorang pengusaha pun yang ingin rugi. Oleh sebab itu, kreativitas dalam bidang ekonomi sangatlah dibutuhkan. Dari contoh tugas di atas, dapat dilihat bahwa ciri-ciri seorang wirausahawan yang sukses antara lain inovatif dan kreatif, bekerja keras, percaya diri atau optimis, serta berani mengambil risiko.
c. Kreatif dan Inovatif
Seorang wirausahawan yang kreatif dapat dilihat dari kemampuannya dalam mengembangkan gagasan baru. Misalnya, seorang petani sayur-mayur membuat sendiri pupuk dengan menggunakan bahan-bahan organik karena lebih murah daripada pupuk kimia. Seorang ibu rumah tangga menyambung perca kain untuk membuat selimut baru.
Seorang wirausahawan biasanya seorang yang inovatif. Seorang yang inovatif akan mampu menciptakan sesuatu yang baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya. Inovasi ialah penemuan baru. Hasil dari sebuah inovasi dapat berupa benda/alat atau proses. Contohnya ialah penemuan mesin uap.
d. Bekerja Keras
Seorang wirausahawan yang berhasil biasanya memiliki daya juang yang tinggi, tidak kenal lelah, dan ulet meskipun memerlukan waktu yang lama. Kegagalan atau hambatan dalam berusaha tidak menyebabkannya putus asa. Dia akan terus bekerja keras dengan belajar dan mencobanya. Contohnya ialah Thomas A. Edison yang menemukan listrik. Dia melakukan percobaan sebanyak 999 x dan lampu itu baru dapat menyala pada percobaannya yang ke 1000. Mottonya ialah kegagalan adalah sukses yang tertunda. Oleh sebab itu, dia coba-dan-coba lagi.
e. Percaya Diri dan Optimis
Hasil kerja keras seorang wirausahawan akan menimbulkan rasa percaya diri dan sikap optimisme yang tinggi. Hasil yang dicapai dengan kerja keras dapat meningkatkan keyakinan akan kemampuan sendiri. Dia tidak ragu dan tidak takut gagal. Dia akan selalu berpandangan dan berpengharapan baik dalam menghadapi segala kemungkinan.
Pandangan optimisme inilah yang membuat dia berani mengambil risiko.

f. Berani Mengambil Risiko
Kesediaan dalam menanggung risiko menjadikan seorang wirausahawan tidak takut rugi atau gagal. Dia bersedia mengorbankan waktu, uang, tenaga, pikiran, dan lainnya untuk suatu tujuan yang ingin dicapainya. Karena optimismenya yang tinggi, dia tidak takut gagal. Kalaupun dia gagal, hal itu dipandangnya sebagai sukses yang tertunda.
Semua sifat di atas harus dimiliki oleh setiap pelaku ekonomi yang ingin sukses. Itu artinya, setiap pelaku usaha haruslah seorang yang kreatif. Seorang pelaku usaha harus memiliki gagasan-gagasan kreatif untuk dapat bertahan dan berkembang. Apa yang akan terjadi jika seorang pengusaha konfeksi memproduksi pakaian dengan model yang
sama terus-menerus?
Gagasan-gagasan kreatif akan menjadi salah satu kunci sukses para wirausahawan. Banyak usaha yang berhasil dimulai dari gagasan kreatif. Misalnya, kasus Amin yang mengisi waktu luangnya dengan membuat berbagai bentuk hiasan dari kertas bekas yang sudah didaur ulang. Dari gagasan kreatifnya itu, dia bisa menghasilkan uang.
Tentunya kamu sudah memiliki banyak tambahan pengetahuan tentang perkembangan masyarakat sejak masaHindu Budha sampai masa kolonial Belanda. Agar kamu lebih paham Silalahkan kerjakan latihan berikut

1. perusahaan yang dibentuk oleh dua orang atau lebih dengan memakai satu nama adlah FIRMA
2. dalam melakukan konsumsi, manusia perlu bersikap? Rasional
3. Bentuk badan usaha milik pemerintah dikelompokkan ke dalam.? perusahaan jawatan (Perjan), perusahaan umum (Perum), dan perusahaan perseroan (persero atau PT).
4. badan usaha yang didirikan oleh orang atau pemerintah dengan jalan memisahkan kekayaannya untuk tujuan tertentu terutama tujuan sosial adalah ? Yayasan
5. jenis keterampilan khas manusia yang dapat melahirkan pengungkapan yang unik, berbeda, orisinal, baru, indah, tepat guna, tepat sasaran, dan tanpa meninggalkan tanggung jawab sosialnya adalah/kreatifitas

Pertanian dalam arti luas meliputi pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan. Dalam arti sempit, pertanian meliputi kegiatan bercocok tanam tanaman pangan, seperti padi, jagung, ketela, tanaman palawija, dll. Perkebunan ialah usaha pembudidayaan tanaman pada lahan yang luas yang menghasilkan bahan untuk industri. Perikanan merupakan usaha pemeliharaan, pembudidayaan, dan penangkapan ikan. Peternakan meliputi usaha pemeliharaan dan pembiakan hewan ternak. Menurut ukuran hewan ternaknya.
Berdasarkan mata pencahariannya, desa dan penggunaan lahannya diklasifikasikan seperti berikut.
1) Desa pertanian: sebagian besar lahannya digunakan sebagai lahan pertanian, sedangkan sebagian kecil lahannya digunakan untuk perikanan, peternakan, dan aktivitas perdagangan.
2) Desa perkebunan: sebagian besar lahannya digunakan sebagai lahan perkebunan, sedangkan sebagian kecil lahannya digunakan untuk perikanan, peternakan, dan perdagangan.
3) Desa nelayan: sebagain besar penduduknya menggunakan laut sebagai sumber mata pencahariannya. Adapun aktivitas penunjang di darat untuk pengolahan hasil tangkapan seperti tempat menjemur ikan, peternakan, dan perdagangan.
Tujuan perusahaan adalah menghasilkan barang dan jasa sedang tujuan badan usaha adalah mencari laba dan melayani masyarakat.
Pertimbangan yang Perlu diperhatikan Dalam Berbisnis.
3. Tempat yang terikat pada alam
2. Tempat yang berdasarkan sejarah
3. Tempat berdasarkan peraturan pemerintah
4. Tempat berdasarkan pertimbangan ekonomi
5. Tempat menurut lapangan usaha yang dilakukan


3.Penutup
Tentunya kamu sudah memiliki banyak tambahan pengetahuan tentang perkembangan masyarakat sejak masaHindu Budha sampai masa kolonial Belanda. Maka cbolah jawab pertanyaan Pilihan Ganda berikut
a. Pilihan Ganda
1. Tujuan utama melakukan kegiatan usaha adalah. . . .
a. mencari keuntungan
b. memenuhi anjuran pemerintah
c. memenuhi kebutuhan pemilik usaha
d. mempermudah distribusi barang dan jasa
2. Badan usaha yang di dalamnya terdapat tanggung jawab tidak terbatas adalah . . . .
a. firma
b. perseroan terbatas
c. persekutuan komanditer
d. perusahaan perseorangan
3. Suatu badan usaha yang mempunyai manajemen yang profesional dan jumlah tenaga kerja lebih dari seratus orang disebut perusahaan . . . .
a. kecil
b. besar
c. menengah
d. rumah tangga
4. Fungsi sosial koperasi adalah . . . .
a. meningkatkan ekspor
b. memupuk persaudaraan
c. meningkatkan kemakmuran
d. membantu masyarakat miskin
5. Tujuan dari BUMN adalah . . . .
a. mencari keuntungan
b. menyejahterakan anggota direksi
c. menyejahterakan masyarakat luas
d. mengatur laba untuk pemerintah
6. Kamu ingin menjadi orang yang kreatif. Kamu harus memupuk sifat . . . .
a. suka mengkritik orang lain
b. rendah diri
c. percaya diri
d. tidak menghargai karya orang lain
7. Orang kreatif memiliki kebebasan diri, artinya . . . .
a. tidak suka diatur
b. tidak terpaku pada ide yang sudah ada
c. bersikap semaunya
d. suka menentang perintah

8. Cara untuk membuktikan mental kreatif kita adalah dengan . . . .
a. menyombongkan prestasi
b. meniru ide orang lain
c. mempertahankan pendapat
d. menciptakan karya yang orisinal
d. diberikan kepada orang lain
9. Orang menjadi kreatif karena . . . .
a. mempunyai bakat dari lahir
b. menunggu datangnya ilham
c. ditakdirkan menjadi genius
d. belajar dan terus mengembangkan diri
10. Dari segi ekonomi, kemandirian seseorang terlihat pada kemampuan . . . .
a. mengontrol emosi
b. mengatur keuangan
c. berinteraksi dengan orang lain
d. mengatasi berbagai masalah

b.Umpan balik
Norma Penilaian :
1. Pilhan Ganda: bila jawaban benar skor 1 dan salah skor 0
2. Uraian: bila tidak dijawab skor 0,dijawab salah skor 0,5 dan bila dijawab benar skor 2
e. Tindak lanjut
Standar kelulusan : siswa dinyatakan lulus jika memperoleh nilai ≤ 60 % dari skor total serta dibolehkan untuk mempelajari bab berikutnya dan sebaliknya jika kurang dari standar yang di tetapkan, maka sebaiknya dilakukan remedial sebelum masuk pada bab berikutnya.
f. Kunci jawaban
Esay
1. FIRMA
2. Rasional
3. perusahaan jawatan (Perjan), perusahaan umum (Perum), dan perusahaan perseroan (persero atau PT).
4. Yayasan
5. Kreatifitas
Formatif
1. A
2. B
3. C
4. C
5. C
6. C
7. D
8. D
9. D
10. D



---GOOD LUCK--

Daftar Pustaka

Buku IPS SMP. Kelas VII, Grafindo Media Pratama
Buku IPS SMP/MTs. Kelas 1, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Buku Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP/MTs kelas VII. Waluyo, Suwardi, Agung Feryanto, Tri Haryanto. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional















Senarai

Peta topografi : Peta yang menggambarkan bentuk relief (tinggi rendahnya),permukaan bumi
Peta chorografi : Peta yang menggambarkan seluruh atau sebagian permukaan bumi dengan skala yang lebih kecil antara 1: 250.000 sampai 1: 1.000.000 atau lebih.
Atlas regional : merupakan atlas yang memuat data fisik, sosial, dan budaya suatu kawasan
Pantograf : alat untuk memperbesar dan memperkecil peta.
sabana/savana : Padang rumput dan diselingi oleh pohon perdu.
Danau tektonik, : Yaitu danau yang terbentuk karena adanya gerakan tektonik sehingga terbentuk cekungan-cekungan akibat patahan dan lipatan.
Neritic : Wilayah Laut Dangkal
Abyssal : Wilayah Lautan Sangat Dalam
Kaligrafi : Adalh tulisan arab yang ditulis dengan indah.
Stupa : Merupakan arsitektur india merupakan kubah atau bukit makam yang sederhana
Arca : Patung dewa berhubungan erat dengan keagamaan,untuk mengenang raja yang meninggal pada sebuah candi
BUMN : Badan usaha yang modalnya dimiliki oleh negara (pemerintah) baik seluruhnya maupun sebagian.
Perum : Bentuk badan usaha milik negara yang bertujuan melayani masyarakat sekaligus mencari keuntungan
Persero : Perusahaan yang melakukan usaha dengan tujuan utama mencari laba walaupun tetap melayani masyarakat umum
Firma : Perusahaan yang dibentuk oleh dua orang atau lebih dengan memakai satu nama.

2 komentar: